Gelar Sarasehan Pra Munas VII, IKA-PMII Komitmen Dukung Kemandirian Nasional
IKA-PMII akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VII IKA-PMII di Jakarta 21-23 Februari 2025 mendatang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) akan menggelar (Munas) VII IKA-PMII di Jakarta 21-23 Februari 2025 mendatang.
Sejumlah pra acara digelar untuk menyambutnya. Salah satunya Sarasehan Nasional, Reindustrialisasi Strategi dan Penguasaan Teknologi Tinggi yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (2/2/2025).
Ketua Umum Pengurus Besar IKA-PMII dalam sambutannya menyatakan, ini adalah sarasehan kedua sebagai rangkaian Pra Munas menuju Munas VII IKA-PMII.
"Tiga kali kita sarasehan. Pertama digelar di Pontianak, Kalimantan Barat bertema Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia. Ini yang kedua. Semuanya membahas hal yang penting sebagai pedoman bagi PB IKA-PMII merumuskan rekomendasi untuk pengambil kebijakan saat Munas nanti," ujar Muqowam.
Dalam acara yang dihadiri sejumlah senior alumni yang kini menjabat di berbagai level Pemerintahan, Muqowam berharap, alumni yang berada di jabatan publik, turut serta urun pikiran untuk kemajuan bangsa.
Terkait tema Sarasehan, Muqowam berharap, pendidikan di Indonesia fokus mengejar industrialisasi strategis dan menguasai teknologi tinggi. Selain itu, perlu aturan dan regulasi yang jelas untuk mengawal ini.
Dikatakannya, teknologi tinggi salah satu modal utama industrialisasi. Sejauh ini, ekosistem teknologi di berbagai bidang, tidak mendukung. Padahal jika industrialisasi berjalan, akan tercipta lapangan kerja berkuakitas, bukan sekadar tenaga kerja informal.
"Ekosistem ini harus tercipta untuk mendukung kemandirian nasional. Baik pangan, pertanian, maritim, dan lainnya," ujarnya.
Ketua Umum Pengurus Wilayah (PW) IKA Jakarta Fathan Subchi mengatakan, tema yang diangkat kali ini, dinilai sangat penting untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
"IKA-PMII harus mengkaji dan memberi masukan penting untuk Pemerintah. Lewat diskusi dengan beragam kalangan. Saya juga berharap, hasilnya akan menjadi guidance saat Munas nanti," ucap Fathan.
Bendahara Umum (Bendum) PB IKA sekaligus Ketua Panitia Munas VII IKA-PMII Sudarto menyatakan, serasehan Pra Munas ini, untuk menghantarkan puncak Munas yang akan dilaksanakan 21 sampai 23 Februari 2025 di Jakarta. Dia berharap, dari rangkaian sarasehan ini menelurkan rumusan program kerja prioritas.
Dikatakan Sudarto, Munas VII IKA-PMII mengusung tema besar Aktualisasi Potensi dan Memperkuat Konsolidasi untuk Mewujudkan Kepentingan Nasional.
Dia berharap, Munas VII IKA-PMII berjalan lancar dan sukses, serta menjadi forum silaturahmi antara sesama alumni , apapun latar belakang profesinya. "Agar keberadaan IKA-PMII betul-betul menjadi organisasi yang dibutuhkan oleh rakyat," harap Sudarto.
Untuk diketahui, tampil sebagai narasumber, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Krakatau Steel Hernowo. Hernowo mendorong industri baja sebagai mother of all Industries di Indonesia.
Sementara Anggota Komisi VI DPR Rifqy Abdul Halim membahas kondisi dan kebijakan nasional dan global.
Selain itu, tantangan industri teknologi tinggi yang dihadapkan pada Artificial Intelligence. Hilirisasi juga harus didukung untuk mendapat nilai tambah.
"Kita masih tergantung kepada negara maju. Semua impor bahkan tekstil 70 persen bahannya dari impor. Maka semua pihak harus mendukung pembangunan infrastruktur digital, fasilitas riset, pengembangan dan laboratorium," sarannya.
Sementara Ahli Rancang Bangun PT Dirgantara Indonesia (DI) Andra Meida mengusulkan pembentukan program studi perawatan pesawat di Universitas. Salah satunya yang sudah dilakukan yakni di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Mataram, Lombok.
Baca juga:
Sedangkan AI Senior Researcher BRIN Dini Fronitasari memaparkan strategi inplementasi AI dalam reindustrialisasi di segala bidang. AI berpotensi meningkatkan efisiensi produksi hingga 20 sampai 30 persen.