Idrus Marham Jawab Rumor Keretakan Hubungan Antara Golkar dan Gerindra
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menegaskan bahwa hubungan partainya dengan Partai Gerindra tetap solid, meskipun sempat muncul polemik terkait kebijakan penyaluran elpiji tiga kilogram atau gas...
![Idrus Marham Jawab Rumor Keretakan Hubungan Antara Golkar dan Gerindra](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/032041900-1712911253-830-556.jpg)
Wakatum Partai Golkar, Idrus Marham bantah rumor keretakan hubungan Golkar dan Gerindra
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menegaskan bahwa hubungan partainya dengan Partai Gerindra tetap solid, meskipun sempat muncul polemik terkait kebijakan penyaluran elpiji tiga kilogram atau gas melon.
Idrus meyakini bahwa upaya pihak tertentu untuk mengadu domba kedua partai akan sia-sia.
"Saya katakan apa pun usaha mereka untuk mengadu domba, apalagi mau memecah antara Gerindra dengan Golkar, saya punya keyakinan, itu tidak mungkin dilakukan dan pasti orang itu kecewa," kata Idrus di Jakarta, Sabtu (7/2/2025).
Idrus menambahkan, hubungan antara Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tetap harmonis, meskipun kebijakan terkait penyaluran elpiji sempat menjadi sorotan publik.
"Saya katakan tadi, antara Pak Dasco dengan Pak Bahlil hubungannya, suasana kebatinannya tidak hanya cair, ya, tidak hanya cair, tetapi juga produktif dan sudah dibuktikan," ujarnya.
Dia juga menilai Bahlil memiliki karakter kepemimpinan yang sesuai dengan kriteria Presiden Prabowo Subianto, yakni berani menghadapi persoalan dan bertanggung jawab atas kebijakan yang diambil.
Idrus mengatakan, Bahlil sosok pemimpin yang tak cuci tangan dalam polemik elpiji 3 kg. Bahkan, Bahlil langsung menemui rakyat dan pasang badan terhadap kebijakan yang diputuskan.
"Nah, ini juga ciri karakter yang sering disampaikan oleh Pak Prabowo, kan, begitu," ungkapnya.
Sebelumnya, kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melarang pengecer untuk menjual elpiji 3 kg.
Namun, kebijakan tersebut dibatalkan Presiden Prabowo Subianto. Dia menginstruksikan agar pengecer tetap diperbolehkan menjual elpiji 3 kg.