Hamas Larang Pasukan AS Masuki Jalur Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gerakan perjuangan Palestina di Jalur Gaza, Hamas menegaskan, tak akan mengizinkan pasukan Amerika Serikat (AS) menginjakkan kaki di wilayah tersebut. Hamas pun berharap, ucapan Presiden AS Donald John...

Hamas Larang Pasukan AS Masuki Jalur Gaza

Pejuang Hamas dan Jihad Islam menahan kerumunan saat mobil yang membawa sandera Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis (30//1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gerakan perjuangan Palestina di Jalur Gaza, Hamas menegaskan, tak akan mengizinkan pasukan Amerika Serikat (AS) menginjakkan kaki di wilayah tersebut. Hamas pun berharap, ucapan Presiden AS Donald John Trump soal pemindahan paksa warga Palestina ke luar Gaza "tidak serius".

"Kami telah berjuang melawan penjajahan Palestina selama bertahun-tahun dan, tentu saja, kami tak akan mengizinkan suatu penjajahan baru," ucap perwakilan Hamas kepada harian pro-pemerintah Turki, Hurriyet, Sabtu (8/2/2025).

Baca: 

"Kami memandang pernyataan Trump tak adil dan menghina rakyat kami, dan kami tak akan mengizinkan tentara Trump memasuki Gaza dalam keadaan apa pun," kata Zuhri dilaporkan Sputnik.

Pada Selasa (4/2/2025), Trump menyatakan bahwa Gaza kini hanyalah "zona penghancuran" dan rakyat Palestina tak punya pilihan. Sehingga, ia berharap, supaya Mesir dan Yordania sebagai dua negara tetangga mau menerima warga Palestina yang direlokasi dari Jalur Gaza.

Baca: 

Tak hanya itu, Trump juga menyatakan, AS akan "mengambil alih" Gaza dan bertanggung jawab atas pembangunan kembali wilayah kantong tersebut. Untuk itu, Hamas mengusulkan pembentukan suatu aliansi untuk "menentang sikap Trump dan mencegahnya dari berupaya mengontrol dan menyerang Gaza atas kehendaknya sendiri," tutur Zuhri.

"Aliansi tersebut harus memberi pesan kepada Trump bahwa rakyat kawasan ini bukanlah properti, dan jika dia ingin melindungi kepentingan AS, dia harus menghormati kedaulatan dan hak-hak mereka," kata Zuhri, menambahkan.

Baca: