IHSG Diprediksi Menguat, Saham PTBA hingga BREN Jadi Pilihan

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi bergerak menguat pada perdagangan Rabu (22/1).

IHSG Diprediksi Menguat, Saham PTBA hingga BREN Jadi Pilihan

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi bergerak menguat pada perdagangan Rabu (22/1).

Phintraco Sekuritas menyatakan kebijakan hari pertama Donald Trump sejauh ini berdampak positif pada IHSG. Nilai tukar Rupiah menguat 0,15% ke Rp 16.330 per dolar Amerika Serikat di Selasa (21/1) sore.

Sementara sentimen dalam negeri, fokus pasar akan mulai tertuju pada rilis kinerja keuangan sepanjang tahun 2024 yang dimulai pada pekan ini. Umumnya, kinerja saham-saham bank menjadi salah satu indikator yang digunakan pelaku pasar untuk menilai kondisi makro ekonomi Indonesia.

"Waspadai potensi pullback wajar ke kisaran support area baru di 7.130-7.150," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Rabu (22/1).

Pullback dalam saham adalah penurunan harga saham atau pasar secara sementara setelah periode kenaikan.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Indofood CBP Tbk (ICBP), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

Sementara MNC Sekuritas menyebutkan mmasih terdapat peluang IHSG menguat menguji 7.222 sampai 7.323. Namun, apabila IHSG terkoreksi agresif menembus 6.931, maka diperkirakan IHSG akan menguji 6.742 hingga 6.835

MNC Sekuritas memproyeksikan support berada di level 6.931 dan 6.843. Lalu resistance berada di level 7.197 dan 7.341.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan rentang harga 5.850 sampai dengan 6.025. Lalu buy on weakness pada saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dengan rentang harga 8.600 sampai 9.400.

Rekomendasi selanjutnya speculative buy saham PT Indika Energy Tbk (MIKA) dengan rentang 2.340 dengan 2.380. Serta sell on strength saham PT Ultra Jaya Tbk (ULTJ) dengan rentang 1.520 sampai 1.550.