Kemenpar berupaya tingkatkan kunjungan wisman ke Raja Ampat
Kementerian Pariwisata berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), khususnya Amerika Serikat (AS) ...
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), khususnya Amerika Serikat (AS) ke Raja Ampat, Papua Barat, melalui promosi dan program unggulan pada tahun ini.
“Kemenpar tentu berharap Raja Ampat dapat terus berkembang secara berkelanjutan dan akan selalu dikenal sebagai destinasi wisata bahari yang kaya dan alami,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.
Menurut Menpar Widiyanti, AS adalah salah satu negara penyumbang wisman tertinggi bagi Indonesia. Wisman asal AS berada pada peringkat ke-delapan yang banyak berkunjung ke Indonesia dan peringkat ke-lima di luar negara-negara ASEAN.
Baca juga:
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022 mencatat jumlah kunjungan wisatawan Amerika Serikat sebesar 188.764 kunjungan. Jumlah itu terus meningkat, hingga pada Januari-November 2024 sudah tercatat 384.835 kunjungan.
“Kami yakin dan optimis, jumlah kunjungan wisman di masa mendatang akan terus bertumbuh, mencerminkan performansi yang lebih baik lagi, bahkan melampaui angka pra-pandemi sebesar 457.832 orang,” ucap Widiyanti.
Atas dasar tersebut, Widiyanti menekankan Kementerian Pariwisata akan memanfaatkan momentum tersebut untuk mempromosikan Raja Ampat di mata dunia. Materi promosi tidak hanya menyoal keindahan ekosistem dan alamnya, namun, juga keunikan budaya yang menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakatnya.
Sebagai bagian dari destinasi wisata minat khusus wisata bahari, Kementerian Pariwisata akan mengangkat sejumlah aktivitas menarik dari destinasi itu, yakni snorkeling (menyelam permukaan) dan diving (menyelam) yang menjadi salah satu lokasi terbaik di dunia untuk melakukan aktivitas tersebut.
Baca juga:
Promosi lain yang akan diangkat adalah menggaungkan julukan “The Last Paradise on Earth” yang telah lama disematkan pada Raja Ampat. Dari julukan tersebut, ditekankan bahwa destinasi tersebut adalah keindahan ekosistem laut yang memiliki sekitar 1.600 spesies ikan dan lebih dari 75 persen spesies koral yang dikenal di dunia.
“Julukan ini juga disematkan sebagai bentuk apresiasi dunia terhadap konservasi kawasan ini yang relatif berhasil melestarikan kecantikan alami Raja Ampat,” ujar Widiyanti.
Media The New York Times menyebut Raja Ampat sebagai salah satu destinasi yang wajib dikunjungi, yang dinilai Widiyanti mendorong minat wisman, termasuk dari Amerika Serikat, untuk berkunjung ke sana. Status UNESCO Global Geopark (UGG) yang didapatkan Raja Ampat pada 2023 dinilai semakin menambah nilai jual Raja Ampat secara umum selain sebagai destinasi bahari.
Keberhasilan menjaga Raja Ampat, kata Widiyanti, sesuai dengan tren ke depan terkait regenerative tourism, yaitu tujuan untuk tidak hanya mengkonservasi suatu tempat tetapi menjadikan destinasi tersebut lebih baik.
Raja Ampat juga akan menjadi tempat pelaksanaan program unggulan Kemenpar 2025, salah satunya adalah Gerakan Wisata Bersih yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia dengan memastikan kebersihan dan kenyamanan di berbagai destinasi wisata.
“Mari jadikan Raja Ampat sebagai Ikon baru pariwisata bahari dunia, dan ajak wisatawan dan seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga Raja Ampat,” kata Widiyanti.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025