Kemenperin kolaborasi dengan AOTS, ciptakan SDM industri andal
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja sama dengan The Association for Overseas Technical Cooperation and ...
Kami telah menjalin kerja sama sejak tahun 2019.....
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja sama dengan The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) Jepang untuk meningkatkan kompetensi SDM industri agar lebih berdaya saing.
"Kami telah menjalin kerja sama sejak tahun 2019, dengan jumlah penerima manfaat hingga saat ini sebanyak 1.304 orang yang terdiri dari guru, dosen, dan praktisi industri,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan, di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan, beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan dari hasil kerja sama kedua pihak, antara lain pelatihan guru produktif bidang elektronika dan pemesinan, pelatihan untuk guru-guru SMK, program pelatihan infrastruktur pengembangan SDM industri manufaktur Indonesia (ENIV) di Jepang, serta pelatihan Lean Manufacturing for Making Indonesia 4.0 (LEMMI 4.0).
Dirinya berharap, program kerja sama ini bisa terus berlanjut, mengingat turut menopang kinerja sektor industri kecil dan menengah (IKM) domestik.
“Seluruh peserta dari satuan pendidikan kami yang telah mendapatkan pelatihan siap untuk memberikan pendampingan bagi para pelaku IKM yang ingin meningkatkan produktivitasnya,” kata dia lagi.
Lebih lanjut, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Kemenperin Wulan Aprilianti Permatasari menyampaikan, selain pelaksanaan Training of Trainers (ToT) dan pendampingan sektor IKM, melalui program ini juga dilaksanakan seminar metode manajemen yang berasal dari Jepang (5S Kaizen).
Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap 5S Kaizen, sehingga para peserta dapat menerapkan budaya kerja yang aman, nyaman, serta memacu produktivitas.
Dia mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak 12 batch di Makassar, Solo, Bogor, Bandung, Jakarta, dan Padang dengan mengundang peserta dari unit pendidikan dan perusahaan yang belum terlibat pada program pendampingan sebanyak 420 orang.
"Dari pengalaman yang sudah dilaksanakan industri, implementasi Kaizen menunjukkan peningkatan produktivitas dengan efisiensi dari berbagai macam pemborosan seperti waktu, proses produksi, aliran produksi, warehouse, dan pengangkutan. Selain itu, penerapan 5S juga akan mengurangi risiko kecelakaan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman,” kata Wulan.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025