Komunal Catat Pertumbuhan Signifikan, Dorong Inklusi Keuangan di Indonesia

Surabaya (beritajatim.com) – Komunal, perusahaan fintech yang fokus pada digitalisasi perbankan rakyat, berhasil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2024. Melalui platformnya, Komunal telah menyalurkan total dana sebesar Rp10 triliun, dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan Komunal dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia, khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan menghubungkan UMKM dengan sumber pendanaan yang lebih luas, Komunal telah memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Salah satu produk unggulan Komunal adalah DepositoBPR by Komunal. Produk ini memungkinkan masyarakat untuk mendepositokan uangnya di berbagai Bank Perkreditan Rakyat (BPR) secara online. Hingga akhir tahun 2024, total dana yang berhasil dihimpun melalui DepositoBPR by Komunal mencapai Rp8,8 triliun.

“DepositoBPR by Komunal memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses produk investasi yang aman dan menguntungkan,” ujar Hendry Lieviant, Co-Founder & CEO Komunal. “Dengan bunga kompetitif hingga 6,75% per tahun, produk ini menjadi pilihan yang menarik bagi masyarakat.”

Selain DepositoBPR, Komunal juga menawarkan layanan pinjaman peer-to-peer (P2P) lending melalui platform KomunalP2P. Hingga akhir tahun 2024, KomunalP2P telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 1,2 triliun kepada lebih dari 1.400 UMKM.

“Pinjaman dari KomunalP2P telah membantu banyak UMKM untuk mengembangkan usahanya. Kami telah melihat banyak contoh sukses UMKM yang berhasil tumbuh pesat setelah mendapatkan pendanaan dari Komunal,” ujar Hendry.

Kemitraan dengan Komunal juga memberikan dampak positif bagi BPR. Beberapa BPR mitra Komunal mencatat pertumbuhan aset dan laba yang signifikan. Misalnya, BPR Tritunggal di Kalimantan Barat mencatat peningkatan aset sebesar 27,5% dan laba bersih tumbuh 46% pada November 2024.

Meskipun telah mencapai banyak pencapaian, Komunal masih memiliki banyak tantangan ke depan. Salah satu tantangan utama adalah meningkatkan literasi keuangan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau layanan keuangan digital.

“Kami akan terus berupaya untuk memperluas jangkauan layanan kami dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Kami percaya bahwa dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, kita dapat mewujudkan inklusi keuangan yang lebih baik di Indonesia,” tandasnya.[rea]