Sempat Turun, Harga Cabai Merah Besar di Sumenep Meroket Lagi
Sempat Turun, Harga Cabai Merah Besar di Sumenep Meroket Lagi. ????Harga cabai merah besar di pasar tradisional Sumenep awal pekan ini mulai merangkak naik. Pekan lalu masih di harga Rp 50.000 per kg, pekan ini naik menjadi Rp 60.000 per kg. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Sumenep ) – Harga cabai merah besar di pasar tradisional Sumenep awal pekan ini mulai merangkak naik. Pekan lalu masih di harga Rp 50.000 per kg, pekan ini naik menjadi Rp 60.000 per kg. Sebaliknya, harga cabai rawit berangsur turun. Pekan lalu Rp 85.000 per kg, awal pekan ini turun Rp 65.000 per kg.
“Ini gantian ya.. kemarin kan cabai rawit yang harganya turun setelah sempat melambung. Sekarang ganti cabai merah besar yang harganya naik. Kenaikan harga itu lebih disebabkan karena stok. Sekarang stok cabai merah yang menipis di pasaran,” kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, Idham Halil, Senin (20/01/2025).
Sedangkan untuk komoditas lainnya relatif stabil. Harga telur ayam ras tetap Rp 28.000 per kg dan telur ayam kampung juga tidak mengalami perubahan, tetap Rp 48.000 per kg.
“Kalau untuk komoditas daging harganya juga stabil. Untuk harga daging sapi tetap Rp 125.000 per kg. Sedangkan untuk daging ayam broiler atau ayam potong, tetap Rp 38.000 per kg, dan daging ayam kampung Rp 90.000 per kg,” terangnya.
Sementara untuk harga bawang merah pekan ini sama seperti pekan lalu Rp 40.000 per kg. Sedangkan harga bawang putih Rp 38.000 per kg.
Untuk harga minyak goreng pekan ini juga tidak mengalami perubahan. Harga minyak goreng curah Rp 19.000 per kg. Sedangkan Minyakita Rp 16.000 per botol, dan minyak goreng premium kemasan 2 liter Rp 38.000.
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Sumenep secara rutin melakukan pemantauan harga sembako di Pasar Anom baru sebagai pasar induk, dan Pasar Bangkal sebagai pembanding. [tem/aje]