634 truk bantuan memasuki Gaza di bawah kesepakatan gencatan senjata
Sekitar 634 truk pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina telah memasuki Jalur Gaza sejak Minggu (19/1) di ...
Gaza City, Palestina (ANTARA) - Sekitar 634 truk pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina telah memasuki Jalur Gaza sejak Minggu (19/1) di bawah kesepakatan gencatan senjata, menurut sumber Palestina pada Senin.
"Sebanyak 310 truk bantuan tiba di Gaza utara, termasuk bahan bakar, pasokan medis, bahan makanan, sayuran, dan buah-buahan, sementara 324 truk lainnya tiba di Gaza selatan," kata seorang sumber dari Kementerian Dalam Negeri Gaza kepada Anadolu.
Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Minggu, menghentikan perang genosida Israel di Jalur Gaza.
Di bawah kesepakatan tersbut, sekitar 600 truk bantuan akan diizinkan masuk ke Gaza setiap hari, dan perlintasan Rafah di perbatasan Gaza dengan Mesir akan dibuka kembali pada hari ketujuh perjanjian tersebut.
Kesepakatan tiga fase ini mencakup pertukaran tahanan, kedamaian yang berkelanjutan, serta upaya menuju gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Menurut otoritas kesehatan setempat, hampir 47.000 warga Palestina telah tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 110.700 lainnya terluka akibat perang genosida Israel di Gaza.
Perang ini juga menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kehancuran luas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang tua dan anak-anak, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan global terburuk yang pernah ada.
Pada November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di wilayah tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga:
Baca juga:
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025