Mensos ajak pilar sosial kerja terukur untuk graduasi 10 KPM per tahun

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak para pilar sosial bekerja secara terukur untuk mencapai ...

Mensos ajak pilar sosial kerja terukur untuk graduasi 10 KPM per tahun
...Saya minta seluruh pendamping sosial, ingat selalu pesan Presiden bahwa kita harus membuat gemuyu (tertawa/bahagia) 12 PAS (kriteria penerima manfaat) tadi dengan bidang tugas masing-masing

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak para pilar sosial bekerja secara terukur untuk mencapai target graduasi 10 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau penerima bantuan sosial (bansos) per tahun.

"Bekerja dengan disiplin sesuai SOP dan ketentuan. Disiplin di sini berarti bekerja terarah, terpadu, berkelanjutan. Saya sangat mengandalkan pendamping, jadi penting agar kerja kita berjalan secara terukur dan berdampak ke masyarakat," kata Gus Ipul dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, (12/2).

Ia menyampaikan hal tersebut saat memberikan pembekalan mengenai proses bisnis program kerja Kemensos kepada 500 pilar sosial yang hadir di Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Abdurrahman Wahid, Pekalongan, Jawa Tengah.

Gus Ipul berharap, ke depan ia terus memastikan kerja-kerja yang dilakukan jajarannya dapat terukur dengan mengikuti proses bisnis kerja Kemensos yang terdiri dari tiga klaster intervensi saling berkaitan dan berjalan beriringan, yaitu perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial.

Tujuan yang ingin dicapai dalam proses bisnis itu adalah terciptanya masyarakat yang berdaya, mandiri, dan lepas dari program bansos melalui program pemberdayaan.

"Saya minta seluruh pendamping sosial, ingat selalu pesan Presiden bahwa kita harus membuat gemuyu (tertawa/bahagia) 12 PAS (kriteria penerima manfaat) tadi dengan bidang tugas masing-masing," ucapnya.

Gus Ipul menjelaskan, Kemensos memiliki sasaran program yang disebut dengan 12 PAS, yang di dalamnya terdapat beragam kriteria penerima manfaat dari program-program Kemensos.

Untuk memastikan 12 PAS tersebut bisa tersenyum bahagia, para pilar sosial harus mampu mendorong setiap keluarga penerima manfaat (KPM) agar terlepas dari bantuan sosial.

"Kalau dulu itu jomplang (berat sebelah), yang paling kuat perlindungan sosialnya, jadi bansos-bansos saja. Pendamping bertugas hanya memastikan bansos sesuai peruntukannya, pemberdayaannya kurang, maka saat ini kita dorong supaya pemberdayaannya dapat berjalan maksimal, akhirnya KPM tergraduasi dan sejahtera," ujar dia.

Setelah memiliki arah yang jelas melalui pemberdayaan dan graduasi penerima bansos, lanjut dia, langkah selanjutnya yakni bekerja secara terpadu dengan menjalin sinergi kepada berbagai pihak guna menyukseskan program-program Kemensos.

"Bekerja dengan terpadu yaitu bersama bupati, walikota, kementerian/lembaga lain, dinas-dinas lain, bersama pendamping-pendamping lain, ada pendamping desa, kader kesehatan, kita harus bersama dengan mereka. Itu yang namanya terpadu," tuturnya.

Baca juga:

Ia menambahkan, ketika masyarakat miskin telah berhasil diberdayakan dan graduasi dari Bansos Kemensos, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan pilar sosial adalah menghubungkan KPM itu dengan program dari kementerian/lembaga lain.

Untuk mewujudkan kerja yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan tersebut, Gus Ipul mengatakan harus dimulai dari adanya ukuran yang jelas terkait target kerja yang akan dicapai.

"Targetnya harus jelas. Catat apa yang kamu lakukan, dan lakukan apa yang kamu catat," katanya.

Baca juga:

Salah satu pendamping PKH dari Kendal, Jawa Tengah, Saifudin (33), berbagi strategi pendampingan KPM, mengingat dirinya saat ini tengah mendampingi 462 KPM yang berada di Kelurahan Curugsewu dan Pagersari, Kecamatan Patean.

"Strategi saya yaitu menginventarisasi KPM yang memiliki usaha untuk dilakukan pendekatan tertentu guna optimalisasi, sehingga KPM itu bisa terlepas dari bantuan PKH," ucap Saifudin.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025