Menteri Imipas akan Beri Imbauan dalam 3 Bahasa agar WNA Tidak Beri Uang ke Petugas Imigrasi 

Agus sampaikan itu merespons dugaan pungutan liar (pungli) atau pemerasan oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta (Soetta) kepada WN China

Menteri Imipas akan Beri Imbauan dalam 3 Bahasa agar WNA Tidak Beri Uang ke Petugas Imigrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI (Imipas) menegaskan, pihaknya telah meminta kepada seluruh pegawai Imigrasi di beberapa pintu masuk Indonesia termasuk di bandara untuk memberikan imbauan kepada Warga Negara Asing (WNA), untuk tidak memberikan tips.

Pernyataan itu disampaikan Agus, merespons soal adanya dugaan pungutan liar (pungli) atau pemerasan oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta (Soetta) kepada WN China.

Agus telah membantah terjadinya pungli dalam persoalan tersebut. 

Berdasarkan pemeriksaan internal terhadap petugas Imigrasi yang bersangkutan pemberian uang itu hanya sekadar tip kepada petugas.

"Kita sudah buat himbauan untuk (WNA) tidak memberi tips kepada petugas dalam 3 bahasa (Inggris, China dan Arab)," kata Agus saat dikonfirmasi Tribunnewscom, Minggu (2/2/2025).

Dengan begitu, Agus menyatakan, tidak ada pelanggaran keimigrasian yang dilakukan petugas Bandara Soetta yang belakangan ini ramai disebut melakukan pungli ke WN China.

Baca juga:

"Sejauh ini tidak ada pelanggaran keimigrasian yang dilanggar. Uang yang diberikan hanya berupa tip, kemungkinan karena kenal dengan agent-agent mereka yang datang," ujar Agus.

Meski begitu, Agus menegaskan, pihaknya telah memberikan sanksi terhadap beberapa pegawai Imigrasi Bandara Soetta yang diduga terlibat menerima uang tersebut.

Kata dia, setiap pegawai Imigrasi pasti memiliki pengetahuan soal resiko terhadap terjadinya pungutan liar.

Namun, karena para pegawai menurut Agus, merasa uang yang diberikan merupakan tip maka terjadi adanya penerimaan uang yang diduga senilai lebih dari Rp32 juta tersebut.

"Pegawai tentu tau risiko dari tindakan yang mereka lakukan, karena merasa kenal mungkin ya terjadilah seperti yang ramai sekarang ini," kata dia.

"Kan sudah kita kerjakan dan kalau ada yang lain ya akan kita sanksi juga untuk efek jera..., saya sudah ingatkan mereka. Di balik seragam yang kita kenakan, ingat ada "Merah Putih" negara dibelakang yang harus selalu kita jaga," tandas purnawirawan Polri bintang tiga tersebut.

Meski begitu, sejauh ini belum diketahui para pejabat Imigrasi Bandara Soekarno Hatta yang diduga terlibat pungli dan dicopot.

Dalam akun X milik mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif, ia mengunggah surat dari Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok atau Kedubes Cina di Indonesia pada hari ini.