Metode Pembelajaran Saat Ramadhan Sudah Diputuskan, Mendikdasmen tak Mau Disebut 'Libur'
REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, pembelajaran siswa selama bulan suci Ramadhan 2025 tinggal menunggu surat edaran tiga menteri. Dia menyebut, keputusan segera diumumkan...
Sejumlah pelajar membaca buku di Perpustakaan Daerah (Perpusda) di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (28/3/2023). Selama bulan Ramadhan, perpustakaan itu ramai dikunjungi warga terutama kalangan pelajar untuk mengisi waktu menunggu berbuka puasa dengan membaca dan mencari literatur tugas sekolah.
REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, pembelajaran siswa selama bulan suci Ramadhan 2025 tinggal menunggu surat edaran tiga menteri. Dia menyebut, keputusan segera diumumkan setelah tiga menteri menandatangani keputusan bersama tersebut.
"Kami menggunakan istilah kebijakan ini bukan liburan tetapi pembelajaran bagi siswa-siswi selama bulan puasa Ramadhan," kata Abdul Mu'ti usai Senam Anak Indonesia Hebat bersama siswa-siswi se-Kota Pangkalpinang di GOR Sahabuddin Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), di Pangkalpinang, Ahad (19/1/2025).
Ia mengatakan, saat ini mekanisme pembelajaran selama Ramadhan 2025 masih menunggu terbitnya surat edaran bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri. "Draf surat edaran ini sudah selesai, tinggal menunggu tanda tangan tiga menteri ini saja," katanya.
Ia menyatakan apabila surat edaran ini sudah ditandatangani oleh tiga menteri maka kebijakan pembelajaran siswa-siswi selama bulan Ramadhan langsung diberlakukan di seluruh sekolah di Indonesia. "Saya tegaskan kita tidak menggunakan istilah libur tetapi pembelajaran," katanya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat yang diikuti ratusan siswa-siswa tingkat SD hingga SLTA se-Kota Pangkalpinang untuk menyosialisasikan penerapan Senam Anak Indonesia Hebat seluruh sekolah se-Indonesia khususnya Kepulauan Babel.
"Dengan kebiasaan senam ini tentunya generasi penerus bangsa ini memiliki intelektual hebat serta jasmani dan rohani yang sehat, dan mempunyai komitmen serta kepedulian untuk berbuat baik di masyarakat," katanya.
Loading...
sumber : Antara