On This Day: 21 Januari 1985, Bom Meledak di Candi Borobudur Hancurkan 9 Stupa dan 2 Patung Budha

Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup stupa dengan menggunakan terpal di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Foto: Foto: Wihdan Hidayat / RepublikaMAGENTA -- Hari ini 40 tahun lalu, sembilan...

On This Day: 21 Januari 1985, Bom Meledak di Candi Borobudur Hancurkan 9 Stupa dan 2 Patung Budha
Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup stupa dengan menggunakan terpal di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Foto: Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup stupa dengan menggunakan terpal di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Foto: Foto: Wihdan Hidayat / Republika

MAGENTA -- Hari ini 40 tahun lalu, sembilan bom meledak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Sembilan stupa dan dua patung Budha hancur akibat ledakan bom yang terjadi pada 21 Januari 1985 silam.

Kala itu, total biaya perbaikan kerusakan Borobudur sebesar Rp 16.500.000. Namun, kerusakan Borobudur tidak dapat dinilai dengan uang, karena Borobudur merupakan sebuah warisan budaya.

Candi Borobudur dibangun oleh para penganut Buddha Mahayana pada masa kejayaan Dinasti Syailendra. Borobudur dibangun atas inisiatif Raja Samaratungga sekitar tahun 824 Masehi.

Borobudur terbagi atas enam teras berbentuk bujur sangkar dan pelataran melingkar. Borobudur memiliki 73 stupa dan 1.460 panel relief cerita yang mengitari bangunan candi.

BACA JUGA:

Pada Maret 1985, polisi berhasil menangkap dua pelaku teror tersebut. Abdulkadir Ali Al-Habsyi dijebloskan ke penjara selama 20 tahun dan Husein Ali Al-Habsyi dipenjara seumur hidup.

Abdulkadir bebas pada 1994 dan Husein mendapat grasi pada 1999. Namun, otak pengeboman, Muhammad Jawad gagal ditangkap dan masih misteri.

Dinukil dari journal.unnes.ac.id, aksi pengeboman Borobudur dipicu dari faktor sosial, yaitu timbulnya rasa ketidakadilan atas terjadinya peristiwa berdarah Tanjung Priok yang dialami umat Islam pada 12 September 1984.

Peledakan Borubudur merupakan aksi balas dendam dari peristiwa Tanjung Priok. Peristiwa yang menewaskan 24 orang dan 55 luka-luka itu memancing kemarahan luas, termasuk dari kalangan Ikhwanul Muslimin buatan Husein dan Ibrahim.

BACA JUGA: