Pergerakan Tanah di Banjarnegara Masih Terjadi, Puluhan Rumah Ambles Tersisa Atap

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Fenomena pergerakan tanah terjadi di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, sejak Selasa (21/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025). Gerakan tanah yang masih terus terjadi...

Pergerakan Tanah di Banjarnegara Masih Terjadi, Puluhan Rumah Ambles Tersisa Atap

Sejumlah relawan memeriksa lokasi bencana tanah bergerak di kawasan dataran tinggi Dieng Desa Ratamba, Pejawaran, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (28/1/2025). Bencana tanah bergerak yang terjadi sejak (22/1) menyebabkan jalan raya amblas sedalam 1,5 - 2 meter sehingga jalur Banjarnegara - Dieng lewat Pejawaran putus total, sedikitnya 15 rumah rusak parah dan 60 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Fenomena pergerakan tanah terjadi di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, sejak Selasa (21/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025). Gerakan tanah yang masih terus terjadi tersebut mengakibatkan rayapan/amblesan pada jalan penghubung antara Kecamatan Pejawaran dan Kecamatan Batur.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, dalam keterangannya menjelaskan, hasil kaji cepat sementara, terdapat lima titik rekahan dengan kedalaman amblesan sebesar 70 hingga 200 sentimeter. Perkembangan rekahan itu berangsur dari area ketinggian bagian timur menuju lereng ke arah barat.

"Data sementara per Jumat (31/1/2025), peristiwa gerakan tanah itu telah mengakibatkan kerusakan jalan kabupaten, 16 rumah warga rusak berat, 39 rumah terancam dan menyebabkan kerusakan jaringan listrik," ucap dia.

Dari data laporan visual terlihat beberapa rumah roboh dan terbenam ke dalam tanah hingga setengah bangunan. Ada juga sejumlah rumah yang rata dengan tanah hanya menyisakan atapnya saja. Kondisi jalan kabupaten pun mengalami keretakan dan mustahil dilewati kendaraan roda empat atau lebih.

Hasil pemantauan gerakan tanah pada 25 Januari 2025 oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, dijumpai pergeseran lapisan tanah terus terjadi. Hal itu ditunjukkan dengan kondisi jarak antar rumah semakin menumpuk dan bagian rumah yang terbenam.

Perkembangan pergerakan tanah juga semakin menggerus dengan kedalaman rata-rata kurang lebih 3 meter. Kemudian panjang pergerakan yang awalnya dari 2 meter menjadi 5 meter serta dijumpai singkapan lapisan batu lempung yang diduga menjadi batuan dasar sebagai bidang gelincir.

"Di sisi lain dijumpai genangan air dari akumulasi beberapa mata air yang tertangkap pada lapisan lempung sehingga terjadi genangan pada permukaan," ucap Abdul Muhari.

Loading...