Peringatan HAI dan HGN ke-79, Pj Gubernur Jatim: Guru Bukan AI
Peringatan HAI dan HGN ke-79, Pj Gubernur Jatim: Guru Bukan AI. ????Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menegaskan pentingnya peran guru dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi, terutama di era digital -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menggelar Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) dan Hari Guru Nasional (HGN) ke-79 di Islamic Center Surabaya, Selasa (19/11/2024).
Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menegaskan pentingnya peran guru dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi, terutama di era digital yang kini semakin maju.
Menurutnya, meskipun kemajuan teknologi digital telah memungkinkan siswa untuk mengakses informasi secara mandiri, namun guru tetap memegang peranan utama dalam membentuk karakter dan kepribadian siswa.
“Kita tahu persis bagaimana jasa guru dalam rangka mencerdaskan bangsa. Guru tidak sama dengan AI (kecerdasan buatan). Guru memiliki rasa, emosi, simpati, dan empati, dan berperan membentuk karakter,” katanya.
Adhy juga menekankan pentingnya guru untuk terus meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya agar dapat mengimbangi perkembangan teknologi yang semakin pesat. “Tentu kami berharap bahwa guru-guru sekarang bisa lebih meningkatkan kompetensi,” tuturnya.
Di momen peringatan HAI dan HGN ke-79 ini, Adhy juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk memberdayakan ekonomi guru di luar jam kerja.
“Kami terus memantau kesejahteraan guru. Tentu Hari Aksara kali ini, kita berterima kasih kepada bupati dan wali kota dalam waktu singkat bisa menurunkan angka buta huruf, dan tingkat literasi kita meningkat,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai mengungkapkan pencapaian signifikan dalam penurunan angka buta huruf dan peningkatan literasi di Jatim.
“Peningkatan literasi di kabupaten/kota di Jatim sudah cukup tajam. Namun, kita tidak hanya mengukur literasi di sekolah, tetapi juga di pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya,” jelasnya.
Peringatan ini menjadi momentum penting untuk terus mendorong kemajuan pendidikan dan literasi di Jatim. Aries berharap, dengan apresiasi yang diberikan akan dapat mendorong pengurangan buta huruf lebih lanjut serta meningkatkan tingkat literasi di Jatim. [ipl/beq]