PLN EPI tanam 50 ribu pohon pengembangan biomassa di Gunungkidul DIY
PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) kembali melakukan penanaman sebanyak 50 ribu pohon multifungsi sekaligus ...
![PLN EPI tanam 50 ribu pohon pengembangan biomassa di Gunungkidul DIY](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/11/PLN-EPI-Rumah-bibit-Gunungkidul.jpg)
Ekosistem biomassa ini tidak hanya mendukung ketahanan energi, tetapi juga ketahanan pangan dan lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal
Jakarta (ANTARA) - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) kembali melakukan penanaman sebanyak 50 ribu pohon multifungsi sekaligus meresmikan rumah bibit sebagai bagian dari program pengembangan biomassa berbasis kerakyatan di Desa Berdaya Energi di Kalurahan Karang Asem, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mendukung transisi energi melalui pengembangan biomassa sebagai bahan bakar pengganti batu bara (cofiring).
“Ekosistem biomassa ini tidak hanya mendukung ketahanan energi, tetapi juga ketahanan pangan dan lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal," ungkap Aris dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Program ini sejalan dengan target PLN mengurangi emisi karbon melalui teknologi cofiring yang telah menghasilkan energi bersih sebesar 575,4 GWh. Dari Februari 2023 hingga 2025 penanaman yang sudah dilakukan di Sultan Ground dan Tanah Kas Desa di Kalurahan Gombang dan Karang Asem sebanyak 150.000 pohon multifungsi biomassa yang terdiri dari gamal, kaliandra, indigofera, dan gmelina (Jati Putih).
Program biomassa di Karang Asem ini adalah langkah awal menuju pengembangan “Green Economy Village” sebagai kawasan hutan tanaman energi yang mampu memberikan manfaat berkelanjutan. PLN EPI, Keraton Yogyakarta, dan masyarakat Gunungkidul menunjukkan bahwa kolaborasi yang kuat dapat menciptakan perubahan nyata untuk keberlanjutan energi, lingkungan, dan masyarakat.
Selain itu, kegiatan penanaman ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain.
“Model ini telah mulai disosialisasikan ke wilayah lain, seperti Cilacap dan Tasikmalaya, sebagai bukti bahwa energi terbarukan berbasis kerakyatan dapat diterapkan secara luas," tambah Antonius.
Pada penanaman kali ini, sebanyak 50 ribu pohon multifungsi ditanam di lahan 15 hektar di Kalurahan Karang Asem dengan keseluruhan bibit disediakan oleh rumah bibit yang dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani Asem Mulya.
Pohon yang ditanam dapat dimanfaatkan daunnya untuk pakan ternak dan rantingnya untuk kebutuhan cofiring biomassa di PLTU. Sementara rumah bibit yang diresmikan akan berfungsi sebagai pusat penyemaian dan bank bibit masyarakat, sehingga kebutuhan penanaman dapat berkesinambungan dan memberikan manfaat besar bagi Masyarakat yang akan dikelola oleh BUMDes setempat.
Kepala Bebadan Pangreksaloka Keraton Ngayoyagkarta Hadiningrat, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo menekankan pentingnya sinergi antarpihak dalam menjaga pelestarian lingkungan. Program ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan energi tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
“Keraton Yogyakarta selalu mendukung program yang berorientasi pada keberlanjutan. Dengan komitmen ini, kami memberikan izin penggunaan Sultan Ground tanpa biaya untuk mendukung masyarakat," jelasnya.
Ketua Kelurahan Karang Asem, Parimin, menyebutkan bahwa program ini membantu masyarakat mengurangi biaya pakan ternak, terutama di musim kemarau.
“Bibit dari rumah bibit dapat memenuhi kebutuhan lokal sekaligus memberikan peluang usaha tambahan bagi masyarakat", ungkapnya.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025