Prabowo Ingin Impor Profesor dan Dokter Spesialis India untuk Mengajar di RI
Presiden Prabowo Subianto menyatakan keinginan mendatangkan profesor dan dokter spesialis dari India untuk mengajar di Indonesia dalam pertemuan dengan PM India Narendra Modi di sela-sela KTT G20.
Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil pada Senin (18/11). Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyatakan keinginan Indonesia untuk mengimpor beras hingga tenaga profesional di sektor kesehatan dari Negara Penduduk Terbesar Dunia itu.
“Indonesia dan India memiliki hubungan yang panjang dan sangat baik. Kami sangat menghargai hubungan ini dan berkomitmen untuk meningkatkannya di berbagai bidang,” ujar Prabowo seperti dikutip dari laman resmi presidenri.go.id.
Prabowo dalam pertemuan tersebut menyoroti potensi kerja sama di bidang kesehatan dan pendidikan. Ia mengungkapkan kebutuhan Indonesia akan tenaga medis yang mendesak lantaran Indonesia kekurangan 160 ribu dokter.
“Kami berharap dapat meningkatkan kerja sama dengan India, khususnya melalui pengiriman profesor dan dokter spesialis untuk mengajar di perguruan tinggi kami,” ujar Prabowo.
Prabowo juga menyambut baik minat perusahaan-perusahaan India di bidang kesehatan, termasuk industri farmasi dan pembukaan cabang rumah sakit asing di Indonesia. Ia menekankan pentingnya meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di India dan mendorong kolaborasi pendidikan yang lebih erat.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama di bidang perdagangan. Salah satunya terkait impor beras dari India. “Kami berharap dapat menyelesaikan kesepakatan impor beras dari India,” kata Prabowo.
Adapun dalam sesi pertama pertemuan KTT G20 pada Senin (18/11) waktu setempat, Prabowo Subianto menekankan bahwa program makan bergizi gratis bagi anak-anak merupakan bagian vital dan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi pemerintahan saat ini.
"Makanan gratis untuk anak-anak kami adalah bagian vital (sangat penting) dari strategi kami, ini juga merupakan bagian dari pemberdayaan generasi muda kami agar bisa mendapatkan manfaat pendidikan," ujar Prabowo.
Prabowo memuji Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva karena menempatkan isu kemiskinan dan kelaparan sebagai titik fokus pada sesi pertama KTT G20. Ia pun menekankan bahwa kelaparan dan kemiskinan bagi Indonesia adalah masalah yang nyata.
"Dalam kehidupan sehari-hari kami masih mempunyai persentase cukup besar penduduk di bawah garis kemiskinan, kami juga melihat 25% anak-anak kami kelaparan setiap hari,” kata Prabowo.