Pramono Janji wujudkan 'Giant Mangrove Wall' di Jakarta, Apa Itu?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung menjanjikan untuk mengembangkan "Giant Mangrove Wall" di pesisir utara Jakarta. Langkah tersebut dianggap penting untuk menghalau banjir rob, melindungi dari abrasi dan...
Pramono Anung usai menyampaikan deklarasi kemenangan pada Pilgub Jakarta di kediamannya di Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur Jakarta terpilih menjanjikan untuk mengembangkan "Giant Mangrove Wall" di pesisir utara Jakarta. Langkah tersebut dianggap penting untuk menghalau banjir rob, melindungi dari abrasi dan penurunan permukaan tanah yang terus terjadi hingga saat ini.
"Saya serius untuk lebih mengembangkan, 'Giant Sea Wall'-nya tetap, tapi di atasnya ada mangrove," kata Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung di acara penanaman mangrove di Hutan Lindung Angke Kapuk, Penjaringan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Menurut dia, saat ini pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jakarta sedang membangun tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di sepanjang 11,2 kilometer yang nantinya akan menjadi "Giant Mangrove Wall". "Suka tidak suka, Jakarta butuh mangrove," kata dia.
Ia mengatakan, penanaman mangrove atau bakau yang ditarget 5.000 batang di Kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk, Penjaringan, ini dapat memberikan kontribusi jangka panjang untuk Jakarta. Di kawasan hutan lindung ini, seluas 200 hektare harus dirawat dengan baik karena akan menjadi pelindung serta penyangga Jakarta dari abrasi, proses penurunan permukaan dan sebagainya-sebagainya.
Menurut dia, ada sejumlah persoalan di Jakarta mulai dari persoalan abrasi dan penurunan permukaan. Kemudian juga garis pantai yang mengalami kenaikan. "Ini menjadi sangat serius kalau tidak ditangani secara sungguh-sungguh dengan penanaman mangrove," kata dia.
Saat menjadi gubernur, dia akan meminta dinas terkait serta wali kota Jakarta Utara untuk merawat mangrove yang ada di Jakarta Utara karena abrasi maupun penurunan permukaan tanah di Jakarta ini serius. "Saya akan menjadikan program penanaman mangrove ini tak hanya seremonial tapi kegiatan berlanjut yang diikuti dengan perawatan sehingga mangrove dapat melindungi Jakarta dari banjir, penurunan permukaan dan sebagainya," kata Pramono.
Hasil survei dari Kementerian Lingkungan Hidup (LH) menyebutkan bahwa tanaman mangrove dalam 30 tahun ini sudah mengalami penurunan atau hilang lebih dari 50 persen termasuk di Jakarta. "Hal ini serius sekali dan harus ditindaklanjuti secara bersama karena mangrove memberikan dampak positif bagi Jakarta," kata dia.
sumber : Antara