Ranu Kumbolo Beralih ke Energi Surya, ITN Malang Gantikan Genset dengan PLTS

Ranu Kumbolo Beralih ke Energi Surya, ITN Malang Gantikan Genset dengan PLTS. ????Tim Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang bakal memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 3,2 kWp di Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Ranu Kumbolo Beralih ke Energi Surya, ITN Malang Gantikan Genset dengan PLTS

Malang – Tim Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang bakal memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 3,2 kWp di Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur.

Proyek ini dijadwalkan berlangsung pada 8-13 Februari 2025, dengan pelepasan tim secara simbolis oleh Rektor ITN Malang pada 7 Februari 2025 di Kampus 2 ITN Malang.

PLTS ini adalah hasil kolaborasi antara Prodi Teknik Elektro ITN Malang, Ikatan Alumni Elektro (IKA Elektro), Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam (Himakpa). Mereka didukung oleh TNBTS, Gimbal Alas, dan Forum Silaturahmi (Fosil) Mapala Malang Raya.

Ashadi, senior Himakpa ITN Malang sekaligus inisiator proyek, menyatakan bahwa pemasangan PLTS di Ranu Kumbolo sudah lama menjadi impian. Ia bangga dengan dukungan dari ITN Malang, termasuk dari rektor, Prodi Teknik Elektro, dan alumni.

“Dengan adanya energi baru terbarukan ini, Ranu Kumbolo bisa tetap bersih dan bebas dari polusi bahan bakar genset,” ungkapnya, Rabu (5/2/2025).

PLTS ini akan menggantikan peran genset sebagai sumber energi utama untuk penerangan malam hari dan pompa air. Ketersediaan air sangat penting bagi para pendaki untuk keperluan wudhu, memasak, serta bekal sebelum perjalanan menuju puncak Semeru.

Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT., dosen Teknik Elektro ITN Malang sekaligus dosen pendamping proyek, menjelaskan bahwa penggunaan PLTS akan mengurangi emisi karbon. PLTS juga menghemat biaya operasional energi listrik di kawasan danau.

“Dengan memanfaatkan energi matahari, kita bisa mengurangi dampak lingkungan dan mendukung keberlanjutan ekosistem di Ranu Kumbolo,” ujar Widodo.

PLTS yang akan dipasang memiliki spesifikasi, yaitu Sistem off-grid (mandiri tanpa jaringan PLN), 16 panel surya (kapasitas masing-masing 200 Wp, total 3,2 kWp), 4 baterai VRLA (12Vdc, 100Ah, total kapasitas 4,8 kWh). Ada juga opsi upgrade ke baterai LiFePo4 (kapasitas 5 kWh, daya tahan hingga 10 tahun).

Sistem tersebut dirancang agar dapat beroperasi 24 jam, dengan timer otomatis pada lampu untuk menghindari pemborosan energi. Terdapat alat pengontrol air untuk memastikan penggunaan air yang efisien.

Sebelum dipasang, PLTS telah dirancang dan diuji di Laboratorium Teknik Elektro ITN Malang. Komponen PLTS kemudian akan dibongkar dan dikemas agar mudah dibawa ke lokasi pemasangan.

Foto BeritaJatim.com
Proses pemasangan PLTS oleh ITN Malang untuk dibawa ke Ranu Kumbolo (Foto: Istimewa)

Perjalanan menuju Ranu Kumbolo melibatkan beberapa tahap. Dimulai dari Ranu Pane ke Ranu Kumbolo dengan sistem pemanggulan. Mereka dibantu oleh relawan Himakpa dan Gimbal Alas

Perakitan dan pengujian ulang di lokasi.

Terdapat supervisi dari mahasiswa asisten Laboratorium Teknik Elektro ITN Malang. Untuk memastikan perawatan jangka panjang anggota Himakpa dan komunitas pendaki telah mendapatkan pelatihan di Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT) ITN Malang.

Pemasangan PLTS ini menjadi bukti nyata kontribusi ITN Malang dalam mendukung energi hijau dan menjaga kelestarian lingkungan. “Kami berharap PLTS ini dapat bertahan lama dan membawa manfaat besar bagi para pendaki serta alam sekitar,” kata Ashadi, menutup..

Dengan adanya PLTS di Ranu Kumbolo, pendaki kini dapat menikmati fasilitas listrik yang lebih ramah lingkungan. Alat ini membantu menjaga keindahan dan kebersihan destinasi favorit ini. [dan/aje]