Disnakan Bojonegoro perpanjang penutupan pasar hewan
Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memutuskan untuk memperpanjang penutupan pasar hewan setempat karena tingginya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)."Penutupan pasar hewan di ...
Bojonegoro (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memutuskan untuk memperpanjang penutupan pasar hewan setempat karena tingginya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)."Penutupan pasar hewan di Bojonegoro kembali diperpanjang selama dua minggu kedepan, adanya kasus PMK yang masih tinggi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakan Kabupaten Bojonegoro, Drh. Lutfi Nurrahman, di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu.Disampaikan Lutfi, penutupan pasar hewan di Bojonegoro diantaranya Pasar Hewan Baureno, Sumberrejo, Balen dan Padangan, sudah dilakukan pada 22 Januari hingga 4 Februari 2025.Namun melihat temuan kasus PMK di Bojonegoro yang masih fluktuatif tinggi, penutupan pasar hewan diperpanjang hingga 19 Februari 2025."Sampai 4 Februari ada 756 ekor sapi yang terjangkit PMK di Bojonegoro," jelasnya.Upaya Disnakan Bojonegoro, lanjut Lutfi, selain memberikan penyuluhan dan imbauan kepada peternak maupun masyarakat, pemberian vaksin PMK sudah diberikan kepada hewan ternak yang ada di Kabupaten Bojonegoro."Sejumlah 7.005 dosis vaksin PMK sudah selesai disuntikkan dan menunggu vaksin berikutnya datang yang dijadwalkan 17 Februari," terang Lutfi.Dia menambahkan, beberapa kecamatan di Kabupaten Bojonegoro temuan PMK masih tinggi karena masih adanya transaksi jual beli di daerah tersebut."Di Kecamatan Sekar sampai 4 Februari terdapat 225 ekor hewan terpapar PMK, karena daerah perbatasan dengan Ngawi dan Madiun," kata Lutfi.