BEI Rilis Indeks Bergengsi LQ45 2025 Terbaru, Depak Saham BUKA, INTP hingga MTEL

Bursa Efek Indonesia merombak konstituen dalam daftar saham bergengsi LQ45 berlaku hingga April 2025. Saham apa saja masuk daftar?

BEI Rilis Indeks Bergengsi LQ45 2025 Terbaru, Depak Saham BUKA, INTP hingga MTEL

Bursa Efek Indonesia (BEI) merombak ulang konstituen saham penghuni indeks bergengsi di bursa, yakni LQ45. Periode efektif konstituen tersebut tertanggal 3 Februari 2025 hingga 30 April 2025. 

Dalam daftar terbaru ini, terdapat beberapa perubahan. BEI memasukkan tiga saham baru ke dalam indeks.

Merujuk data terbaru, Bursa memasukkan saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). Adapun CTRA memiliki rasio free float sebesar 42,96%, JPFA 41,01%, hingga MAPA 30,70%. 

Di saat bersamaan, otoritas BEI mendepak PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Tak hanya itu, BEI juga mendepak emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).  

Saham LQ45 adalah terminologi investasi yang mengacu pada suatu indeks, yakni indeks LQ45, yang merupakan akronim dari liquid 45 atau dimaknai secara sederhana sebagai 45 saham yang likuiditasnya tinggi.  

Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu. Indeks ini  dievaluasi secara berkala.  

Sementara itu, saham LQ45 adalah representasi, atau cerminan harga saham dari 45 emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten yang dipilih ditentukan berdasarkan pertimbangan likuiditas tertinggi dan kapitalisasi pasar terbesar dengan kriteria-kriteria lain yang sudah ditentukan. 

Daftar lengkap saham penghuni indeks LQ45 terbaru

  1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)  
  2. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)  
  3. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO)  
  4. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)  
  5. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)  
  6. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)  
  7. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)  
  8. PT Bank Jago Tbk (ARTO)  
  9. PT Astra International Tbk (ASII)  
  10. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)  
  11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)  
  12. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)  
  13. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)  
  14. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)  
  15. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)  
  16. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)  
  17. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)  
  18. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)  
  19. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)  
  20. PT XL Axiata Tbk (EXCL)  
  21. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)  
  22. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)  
  23. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)  
  24. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)  
  25. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)  
  26. PT Indosat Tbk (ISAT)  
  27. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)  
  28. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)  
  29. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)  
  30. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)  
  31. PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)  
  32. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)  
  33. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)  
  34. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)  
  35. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)  
  36. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)  
  37. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)  
  38. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)  
  39. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)  
  40. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)  
  41. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)  
  42. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)  
  43. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)  
  44. PT United Tractors Tbk (UNTR)  
  45. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)