Pedagang Sayur Ethek Magetan Libur Jualan karena Aksi Solidaritas, Kerugian Ekonomi Rp1,7 Miliar
Pedagang Sayur Ethek Magetan Libur Jualan karena Aksi Solidaritas, Kerugian Ekonomi Rp1,7 Miliar. ????Ribuan pedagang sayur ethek di Magetan mogok dagang sebagai aksi solidaritas atas gugatan dua pedagang. Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai Rp1,7 miliar dalam sehari -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Magetan (beritajatim.com) – Ribuan pedagang sayur keliling atau pedagang sayur ethek di Magetan memilih untuk tidak berjualan pada Rabu (5/2/2025).
Aksi solidaritas ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap dua pedagang ethek, Sumarno dan Wiyono, yang tengah menghadapi gugatan di Pengadilan Negeri Magetan.
Ketua Paguyuban Pedagang Sayur Magetan, Yusuf, menyatakan bahwa akibat liburnya ribuan pedagang sayur ethek, kerugian ekonomi yang terjadi diperkirakan mencapai Rp1,7 miliar.
“Ini mencakup perdagangan mulai dari pasar saat kulakan, hingga bertemu masyarakat konsumen di beberapa wilayah,” kata Yusuf, Rabu (5/2/2025).
Yusuf berharap aksi solidaritas ini dapat memberikan tekanan agar gugatan yang diajukan Bitner Sianturi terhadap dua pedagang tersebut dapat dicabut. Ia menekankan bahwa para pedagang kecil hanya berusaha mencari nafkah untuk keluarga mereka dan seharusnya perkara ini bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
“Meski kami harus menunggu Rabu pekan depan (12/2/2025) untuk mediasi berikutnya, hari Rabu kita hanya perwakilan saja berapa orang yang berpartisipasi biar teman-teman bisa bekerja dulu. Tapi kita lihat nanti perkembangannya,” jelas Yusuf.
Ia juga menegaskan bahwa jika tuntutan tetap berlanjut hingga tahap akhir, para pedagang siap melakukan aksi yang lebih besar.
“Semoga Mas Bitner bisa mencabut tuntutan mereka karena namanya kan juga enggak salah, orang kecil mencari nafkah untuk anak istrinya. Harapannya bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” tambahnya.
Aksi libur massal ini membuat suplai sayur di beberapa wilayah Magetan terganggu, mengingat pedagang sayur ethek merupakan salah satu rantai distribusi utama bagi masyarakat di pedesaan. Para pedagang berharap ada solusi yang adil bagi semua pihak agar mereka bisa kembali berdagang seperti biasa. [fiq/ted]
.