Prabowo Mulai Gelar Cek Kesehatan Gratis Pekan Depan

Program cek kesehatan gratis yang dukung oleh BPJS akan diluncurkan di 10 ribu puskesmas dan 15 ribu klinik pada 10 Februari, dengan target awal 50-60 juta warga.

Prabowo Mulai Gelar Cek Kesehatan Gratis Pekan Depan

Program gratis akan mulai bergulir di 10 ribu puskesmas dan 15 ribu klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan pada 10 Februari, pekan depan.

Keputusan tersebut merupakan hasil pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (5/2).

Budi Gunadi mengatakan, program cek kesehatan gratis bakal menyasar kepada seluruh masyarakat secara bertahap mulai dari usia bayi hingga lansia. Dia mengatakan, program cek kesehatan gratis tahap awal bakal menyasar kepada 50 juta sampai 60 juta orang.

Mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri itu mengatakan, khusus untuk siswa, cek kesehatan dilakukan di sekolah masing-masing. Ia juga mengatakan bahwa jenis pemeriksaan yang dilakukan bervariasi, disesuaikan dengan tahapan usia.

Terdapat 6 jenis skrining bagi bayi yang baru lahir, sedangkan bagi balita, ada 8 jenis. Adapun, skrining untuk anak usia SD hingga SMA mencapai 11 hingga 13 jenis, dewasa 19 jenis, dan lansia 19 jenis pemeriksaan.

Selain itu, program ini juga mencakup skrining kanker bagi kelompok usia di atas 40 tahun, dengan fokus pada kanker payudara dan serviks bagi perempuan, serta kanker paru dan kolorektal bagi laki-laki.

Budi Guna mengatakan bahwa pemerintah juga mengatur termin bagi tiap-tiap masyarakat penerima program cek kesehatan gratis agar pelaksanaannya dapat teratur.

Mekanisme itu menetapkan para masyarakat baru bisa mendapatkan layanan cek kesehatan gratis pada hari ulang tahun plus 1 bulan. “Khusus yang ulang tahunnya Januari sampai Maret, waktunya boleh sampai April,” kata Budi, seusai pertemuan dengan prabowo. 

Budi menjelaskan program tes kesehatan gratis ini terbatas pada skrining kesehatan, belum sampai pada tahap diagnosa dan pengobatan.  "Yang dilakukan sekarang itu adalah screening, bukan diagnosa. Untuk jadi diagnosa itu sebaiknya sudah BPJS," ujar Budi.