Madiun intensifkan pemberian vaksinasi PMK pada hewan ternak
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur intensif memberikan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) guna mencegah penularan penyakit tersebut pada hewan ternak."Upaya vaksinasi PMK terus ...
Madiun (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur intensif memberikan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) guna mencegah penularan penyakit tersebut pada hewan ternak.
"Upaya vaksinasi PMK terus dilakukan. Bahkan, sejak minggu lalu DKPP telah menyelesaikan penyuntikan sesuai dosis yang disediakan pemerintah pusat. Yakni, 300 dosis vaksin untuk sapi dan kambing," ujar Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Madiun, Wahyu Niken Febrianti di Madiun, Rabu.
Adapun rinciannya, untuk vaksin pertama telah diberikan pada 20 ekor sapi, 145 ekor kambing, dan 64 ekor domba. Kemudian, yang sudah menerima vaksin kedua ada 22 ekor sapi, 78 ekor kambing, dan 4 ekor domba.
Selanjutnya, hewan yang telah menerima vaksinasi hingga tahap booster atau penguat ada 48 ekor sapi, 107 ekor kambing, dan 14 ekor domba.
"Untuk penyuntikan booster kedua belum. Kami fokuskan mengejar vaksinasi pada hewan ternak yang belum vaksin dulu," kata dia.
Niken mengungkapkan, untuk populasi, ada lebih dari 800 ekor sapi dan 1.200 ekor kambing yang ada di Kota Madiun. Namun, jumlah itu dinamis karena ada sebagian yang disembelih atau laku dijual dan dibawa ke daerah lain.
Meski demikian, DKPP memberikan tanda khusus bagi hewan ternak yang sudah disuntik vaksin agar prosesnya dapat dilanjutkan oleh daerah penerima.
Hingga saat ini, DKPP masih menunggu distribusi vaksin PMK berikutnya dari pemerintah pusat. Selain vaksin, pihaknya juga intensif berkomunikasi, memberikan informasi, dan edukasi kepada peternak terkait upaya pencegahan PMK.
Pihaknya menilai peternak saat ini telah lebih paham akan kasus penyakit mulut dan kuku jika dibandingkan dengan serangan wabah pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, peternak juga aktif melakukan pencegahan secara mandiri.
"Tidak seperti beberapa tahun lalu, sekarang peternak sudah lebih siap menghadapi PMK. Bahkan, peternak melakukan upaya pencegahan dini sebelum kami memberikan vaksin. Misalnya dengan memberikan jamu pada ternak. Masyarakat juga sudah lebih melek PMK. Sehingga, wabah kali ini tidak sampai mengurangi tingkat konsumsi daging masyarakat," katanya.
Sesuai data, sejak akhir 2024 hingga awal Februari 2025, terdapat ada delapan kasus PMK di Kota Madiun, dengan rincian menyerang enam sapi dan dua kambing.
"Untuk sapi ada satu yang disembelih dengan mempertimbangkan ekonomis peternak dan satu kambing mati. Lainnya sudah sembuh dan ada yang masih dalam proses penyembuhan," kata dia.