Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos, Terungkap dari Bau Tak Sedap dan Lampu yang Masih Menyala
KLIKJATIM.Com | Jember – Warga Desa/Kecamatan Kalisat, Jember, digegerkan oleh penemuan seorang pria lansia yang ditemukan tewas di kamar kosnya pada Rabu (5/2/2025). The post Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos, Terungkap dari Bau Tak Sedap dan Lampu yang Masih Menyala appeared first on KlikJatim.com.
| Jember – Warga Desa/Kecamatan Kalisat, , digegerkan oleh penemuan seorang pria lansia yang ditemukan tewas di kamar kosnya pada Rabu (5/2/2025).
Korban diketahui bernama Andreas (63), yang tinggal seorang diri di rumah kos samping SMA 10 November Kalisat.
Jasad korban ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB setelah warga mencurigai bau tak sedap yang berasal dari kamar kosnya. Selain itu, lampu kamar korban masih menyala sejak malam sebelumnya.
“Menurut keterangan saksi, yang merupakan tetangga kos korban, ia memang diketahui sedang sakit. Informasi ini juga sempat disampaikan kepada pemilik kos,” ujar Kapolsek Kalisat AKP Bambang Hermanto saat dikonfirmasi wartawan.
Malam sebelum ditemukan tewas, tetangga korban sempat mengecek ke kamar dan mendapati Andreas dalam kondisi sakit, tetapi masih hidup. Namun, keesokan paginya, kecurigaan muncul karena pintu kamar tetap tertutup, lampu masih menyala, dan muncul bau menyengat.
Setelah mendapat laporan dari warga, pihak kepolisian bersama relawan dan tim medis dari Puskesmas Kalisat segera mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Ketika pintu kamar didobrak, korban ditemukan dalam kondisi terlentang di lantai, mengenakan kemeja hitam tanpa celana, dan sudah tidak bernyawa,” ungkap Bambang.
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSD Kalisat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Korban diperkirakan meninggal pada malam sebelumnya. Ia memiliki riwayat penyakit kanker kulit dan diabetes, dan selama tinggal di kos, ia hidup seorang diri,” tambah Bambang.
Setelah menghubungi pihak keluarga, mereka menolak proses autopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah.
“Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan bermaterai yang menyatakan mereka menolak autopsi dan menerima jenazah untuk segera dimakamkan,” tutup Bambang. (qom)