Program PPG Kementerian Agama: Percepatan Dimulai Maret 2025 untuk 269 Ribu Guru

Jakarta – Mulai Maret 2025, Kementerian Agama akan memulai akselerasi Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan. Program ini menyasar guru madrasah dan guru agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu) di sekolah umum, dengan target menyelesaikan pelatihan untuk 625.481 guru dalam dua tahun ke depan.

Percepatan PPG untuk Meningkatkan Kompetensi Guru

“Langkah percepatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, profesionalitas, dan kesejahteraan guru, mendukung kebijakan pemerintah Prabowo-Gibran,” ujar Menteri Agama, Nasaruddin Umar, saat di Wajo, Jumat (10/1/2025). Saat ini, masih ada 625.481 guru binaan Kementerian Agama yang belum mengikuti PPG Dalam Jabatan.

Rincian Guru Binaan Kementerian Agama

Jumlah guru yang belum mengikuti PPG meliputi:

484.678 guru madrasah

95.367 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum

29.002 guru agama Kristen

11.157 guru agama Katolik

4.412 guru agama Hindu

689 guru agama Buddha

179 guru agama Khonghucu

Pembentukan Panitia Nasional PPG

Kemenag telah membentuk Panitia Nasional Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk mempercepat proses pelaksanaan PPG. “Kami berharap dapat menyelesaikan pelatihan ini dalam dua tahun melalui kerja cepat panitia nasional,” tegas Nasaruddin.

Abu Rokhmad, Dirjen Pendidikan Islam, menambahkan bahwa pelaksanaan PPG dilakukan melalui satu pintu panitia nasional untuk mempermudah koordinasi dan mengimplementasikan Moderasi Beragama.

“Koordinasi lebih mudah karena isu yang dihadapi setiap agama serupa,” jelas Abu Rokhmad.

Target Pelaksanaan PPG Tahun 2025 dan 2026

Thobib Al-Asyhar, Ketua Panitia Nasional PPG Kemenag, mengungkapkan target 269.168 guru pada 2025 dan 356.313 guru pada 2026. PPG akan dilaksanakan dalam beberapa angkatan, dengan angkatan pertama dimulai Maret 2025. “Kami targetkan 80.000 hingga 100.000 peserta pada angkatan pertama,” kata Thobib.

Kriteria Peserta PPG Kemenag

Berikut adalah kriteria peserta PPG Dalam Jabatan Kemenag:

Terdaftar aktif sebagai guru di satminkal yang terdata dalam sistem Kemenag.

Diangkat paling lambat 30 Juni 2023 dan aktif pada Tahun Ajaran 2023/2024.

Memiliki kualifikasi akademik minimal S-1/D-IV sesuai mapel PPG.

Belum mencapai usia pensiun sesuai peraturan.

Belum memiliki sertifikat pendidik.

Sehat jasmani, dibuktikan dengan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah/puskesmas.

Mengikuti seleksi administrasi berbasis data sistem Kemenag.

Dengan program ini, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin meningkat melalui pengembangan profesionalisme guru. [aje]