Soal Pembangunan Tol Probowangi, Luluk-Lukman Komitmen Prioritaskan Kepentingan Masyarakat
Soal Pembangunan Tol Probowangi, Luluk-Lukman Komitmen Prioritaskan Kepentingan Masyarakat. ????Pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi mendapat perhatian pihak Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – Pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) mendapat perhatian pihak Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
Dalam live streaming Debat Pilgub Jatim 2024 di beritajatim.com, Sekretaris Tim Pemenangan Luluk-Lukman, Abdullah Muhdi menyebut bahwa memprioritaskan kepentingan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur merupakan hal penting.
Ia menilai bahwa meskipun tol bisa mempercepat akses dan meningkatkan konektivitas antar daerah, namun pembangunan tersebut harus didasarkan pada kepentingan masyarakat sekitar.
Ia mengingatkan agar jalan tol yang dibangun dari Surabaya hingga Banyuwangi, dalam hal ini proyek Tol Probowangi, tidak mematikan usaha-usaha kecil masyarakat di wilayah pinggiran yang dilalui oleh jalan tol.
“Pembangunan apapun itu harus didasarkan pada kepentingan masyarakat. Jangan sampai tol yang dibangun mulai Surabaya sampai Banyuwangi malah mematikan usaha masyarakat pinggiran yang dilewati oleh tol,” katanya, Senin (18/11/2024).
Muhdi mencontohkan kasus di wilayah Pantura, misalnya di kawasan Tuban, Jawa Timur dan Pati, Jawa Tengah. Kehadiran tol Trans Jawa, justru mengancam perekonomian masyarakat di daerah tersebut.
“Kehadiran tol memang bagus untuk memudahkan perjalanan, tetapi kita harus memastikan bahwa tol tersebut tidak mengancam mata pencaharian warga sekitar. Pembangunan apapun harus berpihak pada masyarakat, khususnya yang berada di sekitar jalur tol,” kata Muhdi.
Muhdi juga mengungkapkan bahwa, meskipun paslon Luluk-Lukman mengusung sebuah perubahan, namun pihaknya berkomitmen untuk tidak selalu mengubah sesuatu secara drastis. Sebab, paling penting adalah keberlanjutan bagi masyarakat.
“Luluk-Lukman juga berkomitmen bahwa perubahan itu tidak selalu harus frontal. Kadang, kita harus meneruskan dan memodifikasi kebijakan yang sudah ada, asalkan itu memberi manfaat bagi masyarakat, dan tentunya melalui kajian dan riset yang matang,” ujarnya.
Muhdi mengingatkan bahwa dalam merancang proyek infrastruktur seperti jalan alternatif atau jalan baru, penting untuk melakukan riset mendalam agar tidak merugikan masyarakat lokal.
“Jangan sampai, misalnya, jalan baru dibuat justru mematikan ekonomi lokal. Kita tidak mau untuk itu. Nah, Luluk-Lukman komitmen, perubahan tidak melulu harus diganti, kadang harus diteruskan dan dimodifikasi. Selama baik dan melalui kajian dan riset yang matang, why not ?,” tandas Muhdi.
Sebagai informasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan konstruksi proyek strategis nasional (PSN) Tol Probowangi tahap 1 rampung pada Desember 2024. Sampai akhir September lalu, pembangunannya sudah mencapai 55,27 persen. [ipl/kun]