Seluruh Penerbangan Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Normal
Beberapa bandara di NTT yang sebelumnya sempat ditutup akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki skembali beroperasi.
Kementerian Perhubungan menyatakan sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah kembali beroperasi normal menyusul berkurangnya penyebaran abu vulkanik.
"Aktivitas sejumlah penerbangan di bandara yang telah dibuka juga sudah kembali normal. Di Bandara Komodo Labuan Bajo, misalnya, maskapai penerbangan melayani penumpang dengan normal," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo seperti dikutip dari Antara, Senin (18/11).
Dia menyebutkan, beberapa bandara yang sebelumnya sempat ditutup telah kembali beroperasi, yakni Bandara Frans Sales Lega Ruteng dan Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, Bandar Udara Soa Bajawa. Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Wunopito Lembata, Bandara Gewayantana Larantuka, Bandara Waingapu, Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, dan Bandar Udara Lede Kalumbang Tambolaka juga sudah kembali beroperasi.
"Sedangkan bandara yang masih belum beroperasi yakni Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Maumere," ujarnya.
Kemenhub juga memantau, kondisi pelayaran di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dalam kondisi aman. Hal ini terlihat dari kondisi gelombang, angin dan arus serta jarak pandang yang aman untuk pelayaran. Adapun evakuasi wisatawan telah berlangsung sejak tanggal 10 hingga 18 November 2024, dengan jumlah penumpang 5.282 orang dan dilayani 132 kapal.
"Saat ini KNP Chundamani sandar Labuan Bajo untuk standby keadaan kedaruratan," imbuh Budi.
Angkutan penyeberangan rute Larantuka - Kupang pada kurun 1 - 11 November 2024 telah memberangkatkan 1.538 orang, 74 unit kendaraan roda dua, 21 unit kendaraan roda empat dan 33 unit kendaraan roda enam yang dilayani 5 kapal. Kapal dengan rute Kupang-Larantuka pada periode 3-14 November 2024 juga telah memberangkatkan 1.798 orang, 96 unit kendaraan roda dua, 30 unit kendaraan roda empat dan 54 unit kendaraan roda enam, yang dilayani oleh 5 kapal.