Operator Sibuk Main HP, Dua Jet Tempur F-16 Israel Nyaris Bertabrakan di Pangkalan Udara Ramat David

Pangkalan Udara ini menjadi satu di antara markas utama jet-jet tempur Israel yang terletak 20 kilometer di tenggara Haifa di Distrik Utara Israel.

Operator Sibuk Main HP, Dua Jet Tempur F-16 Israel Nyaris Bertabrakan di Pangkalan Udara Ramat David

Operator Sibuk Main HP, Dua F-16 Nyaris Bertabrakan di Ramat David

TRIBUNNEWS.COM - Gara-gara operator asyik bermain telepon seluler (handphone/HP), dua pesawat tempur F-16 dilaporkan nyaris bertabrakan di Ramat David.

Pangkalan Udara ini menjadi satu di antara markas utama jet-jet tempur Israel yang terletak 20 kilometer di tenggara Haifa di Distrik Utara Israel.

Baca juga:

Investigasi yang dilakukan oleh Angkatan Udara , yang hasilnya dipublikasikan pada Jumat (15/11/2024), mengungkapkan kalau "Kesalahan pengontrol lalu lintas udara cadangan hampir menyebabkan tabrakan antara dua pesawat tempur F-16 di Ramat David bulan lalu."

Menurut surat kabar Yedioth Ahronoth, penyelidikan mengkonfirmasi kalau pengawas lalu lintas udara, ketika sibuk dengan ponselnya, tidak mengikuti protokol keselamatan standar.

"Dia memberikan izin sebuah pesawat untuk lepas landas, sementara pada saat yang sama mengizinkan pesawat lain untuk melintasi landasan pacu," kata laporan tersebut dikutip dari Khaberni, Senin (18/11/2024).

Baca juga:

Serangan udara Jet Israel ke wilayah Iran. Israel mengklaim serangan dilakukan sebagai respons terhadap serangan rudal Iran awal bulan ini.
Serangan udara Jet Israel ke wilayah Iran. Israel mengklaim serangan dilakukan sebagai respons terhadap serangan rudal Iran awal bulan ini. (JACK GUEZ/AFP via Getty Images)

Pilot pesawat yang akan berangkat menyadari masalah tersebut dan menyelamatkan situasi ketika dia membelokkan jet tempurnya untuk menghindari pesawat lain dalam jarak yang dekat.

Setelah penyelidikan, pengamat tersebut dijatuhi hukuman 8 hari penjara dan dicopot dari jabatannya.

Namun, beberapa pejabat Angkatan Udara mengkritik hukuman tersebut karena tidak cukup mengingat seriusnya pelanggaran keselamatan.

Laporan tersebut mencatat bahwa operator tower lalu lintas udara tersebut “memiliki riwayat penyimpangan profesional.”

 

(oln/khbrn/*)