Survei Kepuasan Kinerja 100 Hari Prabowo Capai 72,5 Persen Versi Lembaga KedaiKopi, MBG Faktor Utama
Berdasarkan data survei KedaiKopi, mayoritas masyarakat mengapresiasi kinerja pemerintahan yang dipimpin Presiden Prabowo dan Wapres Gibran.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei KedaiKopi merilis survei opini publik tentang kinerja 100 hari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Survei dilakukan terhadap 1.201 responden di 38 provinsi Indonesia.
Lalu, bagaimana hasil dari survei publik tersebut?
Berdasarkan data survei KedaiKopi, mayoritas masyarakat mengapresiasi kinerja pemerintahan yang dipimpin Presiden Prabowo dan Wapres Gibran.
Dari skala 1 - 10, dimana 1 berarti sangat tidak puas sampai dengan 10 artinya sangat puas.
“7 dari 10 responden merasa puas dengan kinerja setelah 100
hari Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Nilai rata-rata kepuasan 6,86 tergolong cukup puas (atau puas
72,5 persen),” kata Manajer Riset Lembaga Survei KedaiKopi,
Ashma Nur Afifah di Kantornya, kawasan Tebet, Jakarta, Rabu
(5/2/2025).
Dalam survei yang dilakukan pada 23 – 29 Januari 2025 ini menyebut tingginya angka kepuasan publik pada kinerja pemerintah Prabowo setelah dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu.
Yakni program pro rakyat lewat makan bergizi gratis (MBG), tanggap bencana hingga kebijakan ekonomi yang mempertimbangan kebutuhan rakyat.
KedaiKopi pun memotret alasan kepuasan publik terhadap kinerja 100 Hari Prabowo- Gibran diantaranya:
- Adanya makanan bergizi gratis 72 persen;
- Pemerintah cepat tanggap dalam menangani isu nasional (bencana alam, dsb) 58,1 persen;
- Kebijakan ekonomi yang membantu masyarakat 54,3 persen;
- Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan 52,6 persen dan
- Membatalkan PPN 12 persen, 52,5 persen.
- Peningkatan kualitas layanan publik 49,3
- Kebijakan yang mendukung sektor pertanian dan perikanan 43,3 persen
- Peningkatan sektor infrastruktur yang signifikan 32,5 persen.
“Adanya menjadi faktor pendorong kepuasan kinerja Prabowo-Gibran. Selain itu anggapan juga adanya cepatnya respon menangani dan diteruskannya ekonomi yang pemerintah bencana kebijakan membantu masyarakat,” terang Ashma.
Sementara, Lembaga KedaiKopi juga memotret sebanyak 27,5 persen publik tidak puas terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.
Adapun, alasan publik tidak puas terhadap kinerja 100 hari Prabowo-Gibran diantaranya;
- Perilaku Menteri/Pejabat yang kurang pantas 68,2 persen;
- Kebijakan ekonomi kurang berpihak pada masyarakat kecil 67,9 persen;
- Tidak terlihat perubahan signifikan dibanding pemerintahan sebelumnya 64,8 persen dan
- Keputusan atau kebijakan tertentu menimbulkan kontroversi di 61,8 persen.
- Program prioritas tidak sesuai harapan 56,4 persen;
- Kurangnya transparansi pemerintahan 48,2 persen;
- Kinerja yang lambat dalam menangani isu – isu penting (bencana alam,... 47,9 persen)
- Kurangnya perhatian pada wilayah tertentu atau kelompok masyarakat 40,3 persen.
Kemudian, Masih banyak korupsi/ Tidak tegas menangani korupsi 1,5 persen; Kinerja Menteri/ Pejabat yang tidak kompeten 0,9 persen; Lainnya (janji belum terpenuhi, penegakkan hukum kurang, dll) 1,8 dan Tidak ada/ Tidak jawab 0,3 persen.