Tangerang Masuk Lima Besar Kota dengan Kualitas Udara Terburuk
Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Banten masuk dalam jajaran lima besar kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Jumat (24/1) pagi.
Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Banten masuk dalam jajaran lima besar kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Jumat (24/1) pagi. Berdasarkan data yang dihimpun situs pemantau kualitas udara IQAir pukul 09.37 WIB, Kota Tangerang menempati peringkat pertama sedangkan Tangerang Selatan menempati peringkat ke-empat.
Kota Tangerang menempati peringkat pertama dengan Indeks AQI poin sebesar 142 sedangkan Tangerang Selatan memiliki indeks AQI poin sebesar 105. Keduanya masuk pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Berikut lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia Jumat (24/1):
Kota Tangerang, Banten, tercatat dengan AQI sebesar 142, yang masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Depok, Jawa Barat, memiliki AQI 134, juga dalam kategori yang sama. Surabaya, Jawa Timur, mencatatkan AQI 113, yang tergolong tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Tangerang Selatan, Banten, dengan AQI 105, juga berada pada kategori yang sama. Sementara itu, Jakarta memiliki AQI 66, yang termasuk dalam kategori sedang.
Sementara kualitas udara terburuk di dunia ditempati oleh Wuhan di Cina dengan AQI poin sebesar 230 atau masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat.
Sedangkan, kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia ditempati oleh Badung, Bali dengan indeks AQI poin sebesar 38 atau berada pada kategori baik. Sementara di tingkat global ditempati oleh Oslo di Norwegia dengan indeks AQI poin sebesar 15 atau masuk dalam kategori baik.
Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5 sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.
Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika .
Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.
Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia.