Wacana Impor Sapi Perah untuk MBG, Pakar UGM: Lahan Hijau untuk Pakan Ternak Bagaimana?
Wacana Impor Sapi Perah untuk MBG, Pakar UGM: Lahan Hijau untuk Pakan Ternak Bagaimana?. ????Pemerintah akan mengimpor 200 ribu sapi perah untuk program Makan Bergizi Gratis. Prof. Widodo dari UGM mengingatkan pentingnya perencanaan matang untuk mencegah penyebaran penyakit dan memastikan ketersediaan lahan pakan hijauan. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Yogyakarta (– Pemerintah berencana mengimpor 200 ribu sapi perah melalui 160 perusahaan hingga akhir tahun depan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan susu nasional. Namun, langkah ini menimbulkan berbagai reaksi dari para ahli.
Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Prof. Widodo, SP., M.Sc., Ph.D., menegaskan pentingnya perencanaan yang matang, terutama dalam aspek teknis dan pencegahan risiko penyakit.
“Dalam situasi meningkatnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), impor sapi perah harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari potensi penyebaran penyakit baru yang dapat menurunkan produktivitas susu sapi,” ujar Prof. Widodo dalam pernyataannya kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).
Prof. Widodo menekankan perlunya proses karantina yang ketat bagi sapi-sapi yang diimpor. “Karantina harus mampu mencegah masuknya virus atau penyakit baru. Dunia saat ini sangat waspada terhadap penularan virus dari hewan ke manusia,” tambahnya.
Selain itu, Prof. Widodo menyoroti pentingnya kesiapan lahan pakan hijauan yang berkualitas. “Perusahaan importir harus memastikan ketersediaan lahan yang cukup untuk menanam pakan hijauan. Misalnya, berapa luas lahan yang dibutuhkan untuk 100 ekor sapi?
Bagaimana dengan 100 ribu atau bahkan satu juta sapi? Pemerintah harus memastikan bahwa program ini tidak sekadar bombastis, tetapi rasional dan terencana dengan baik,” jelas Prof. Widodo.
Meskipun mendukung kebijakan impor sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu program MBG, Prof. Widodo menegaskan perlunya perencanaan yang matang. “Kebijakan ini bisa membawa manfaat besar asalkan dilakukan dengan hati-hati, memastikan ketersediaan lahan, dan mencegah masuknya penyakit dari luar,” tegasnya. [aje]