Wamensos: Kasih sayang Presiden Prabowo untuk rakyat melampaui batas
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo menilai segenap program pro-rakyat yang dijalankan pemerintah saat ini menandakan ...
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo menilai segenap program pro-rakyat yang dijalankan pemerintah saat ini menandakan bentuk kasih sayang yang melampaui batas dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam acara perayaan Hari Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 bagi seluruh keluarga pegawai di lingkungan Kementerian Sosial di Jakarta, Kamis sore, Agus mengatakan bahwa saat Presiden Prabowo dilantik beberapa waktu lalu dia menyatakan bercita-cita supaya masyarakat Indonesia cukup pangan, sandang, papan dan sekaligus membuat rakyat dalam kelompok miskin bisa naik kelas dan mampu tertawa bahagia.
Baca juga:
"Itulah yang saya pikir sebagai bentuk kasih yang melampaui batas dari Presiden dan Wakil Presiden kita," katanya di hadapan 400 lebih jemaat yang hadir di Kantor Kementerian Sosial itu.
Untuk itu, Agus berharap para staf Kementerian Sosial yang mendampingi masyarakat hingga ke pelosok negeri harus percaya diri dalam menjalankan program kerja simbol kasih sayang yang diamanahkan Kepala Negara itu dengan sebaik-baiknya, semata untuk mencapai tujuan besar arah pembangunan nasional.
Ia menyebutkan bahwa sebagian besar program prioritas pemerintah langsung menyasar kepada masyarakat Indonesia dan masuk dalam ruang kerja kolaborasi Kementerian Sosial.
Ia mencontohkan Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan sasaran penerima jutaan anak, ibu menyusui, kelompok lanjut usia, serta pembangunan gedung sekolah untuk rakyat miskin hingga urusan kemandirian pangan dan kemandirian energi.
Baca juga:
Baca juga:
"Tugas kita (Kementerian Sosial) adalah menyukseskan itu semua dengan kerja keras, kerja sekuat-kuatnya dan berkolaborasi sebaik-baiknya dengan kementerian, lembaga terkait, pemerintah daerah hingga ke tingkat kelurahan," kata dia.
Ia menekankan bahwa solidaritas kolaborasi menjadi hal yang mutlak, karena semua muaranya untuk mengentaskan kemiskinan demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu tidak mudah. Pemerintah menargetkan angka kemiskinan turun sebesar 0,38 persen pada 2025, dan terus ditekan hingga menjadi di bawah 6 persen pada 2029.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025