6,4 Ton Garam Disebar di Langit Jakarta, Curah Hujan Turun 60%
BMKG menyatakan curah hujan di Jakarta berhasil diturunkan hingga 50-60 persen setelah dilakukan serangkaian operasi modifikasi cuaca.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan curah hujan di Jakarta berhasil diturunkan hingga 50-60 persen setelah dilakukan serangkaian operasi modifikasi cuaca. Operasitersebut dilakukan dengan menyemai garam atau NaCl sebanyak 6,4 ton di langit Jakarta.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengatakan BMKG bersama BPBD DKI Jakarta telah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) selama enam hari pada 1-6 Februari di DKI Jakarta. OMC ini bertujuan untuk memitigasi dampak bencana hidrometeorologi ekstrem seperti banjir selama puncak musim hujan terjadi.
Selama enam hari, operasi ini berhasil menekan intensitas hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hasil akumulasi penurunan curah hujan bahkan mencapai 50%-60% dengan perkiraan presipitasi dalam beberapa hari ke depan tetap rendah.
“OMC kali ini melakukan delapan sorti penerbangan dengan total durasi penerbangan 19 jam 31 menit. Adapun bahan baku NaCl yang digunakan untuk disemai adalah 6,4 ton,” kata Seto, Minggu (9/2).
Adapun rute penerbangan selama OMC berlangsung lebih banyak menyasar wilayah barat, barat daya, hingga barat laut. Rute penyemaian sendiri difokuskan pada titik-titik wilayah yang berpotensi memiliki pertumbuhan awan hujan sebagaimana hasil analisis tim BMKG.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Jakarta Mohamad Yohan mengungkapkan banjir masih menggenangi 34 RT di Kota Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur dengan ketinggian muka air 25-50 sentimeter. Banjir tersebut termasuk ruas jalan di kawasan Cakung-Cilincing, Kelurahan Sukapura, Jakarta Timur, yang masih tergenang dengan ketinggian air semata kaki orang dewasa.
BPBD Jakarta mencatat lebih kurang 1.944 warga yang terdampak banjir. Ribuan orang warga tersebut dipastikan mendapatkan pelayanan maksimal mulai dari pemenuhan kebutuhan pangan, air bersih, kesehatan, hingga pengungsian yang layak.