Bahlil fokuskan konsesi gas penuhi kebutuhan energi dan hilirisasi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, dirinya berencana meminta seluruh konsesi ...
Sumedang, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, dirinya berencana meminta seluruh konsesi gas yang ada di Tanah Air untuk memprioritaskan kebutuhan domestik, khususnya untuk pemenuhan energi dan bahan baku hilirisasi.
"Dalam perencanaan kami ke depan, seluruh konsesi-konsesi gas yang ada di Indonesia, kami akan memprioritaskan kebutuhan dalam negeri khususnya energi dan bahan baku hilirisasi," kata Bahlil di Sumedang, Jawa Barat, Senin.
Bahlil menyampaikan, pihaknya memproyeksikan kebutuhan gas nasional akan terus mengalami kenaikan di setiap regional, dengan angka di tahun 2034 mencapai 2.659 billion british thermal unit per day (BBTUD).
Sementara pada tahun 2025 hingga tahun 2030, kebutuhan gas nasional untuk mencukupi energi bersih mencapai 1.471 BBTUD.
Lebih lanjut, ia mengakui kebijakan untuk memprioritaskan gas untuk kebutuhan domestik dan hilirisasi kurang disukai oleh negara lain. Namun hal tersebut tetap dilakukan guna mewujudkan swasembada energi seperti yang diinginkan oleh Presiden Prabowo.
"Saya yakin bahwa negara lain akan agak sedikit merasa gimana-gimana begitu, karena sekarang orientasi kita harus memenuhi kebutuhan dalam negeri," ujarnya.
Bahlil mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan ekspor gas ke luar negeri hingga kebutuhan domestik secara menyeluruh terpenuhi.
"Atas saran Bapak Presiden kami belum mengizinkan untuk ekspor. Tapi kalau kebutuhan dalam negeri sudah cukup, kita akan melakukan ekspor," katanya.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat rekor terbaru produksi gas nasional yang mencapai 7.399 juta kaki kubik per hari (Million Million Standard Cubic Feet per Day/ MMSCFD) yang dicapai pada 4 September 2024.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menyampaikan keberhasilan tersebut tidak lepas dari telah beroperasinya secara penuh Tangguh Liquefied Natural Gas (LNG) tiga train dengan produksi LNG rata-rata sebesar 2,1 miliar kaki kubik per hari dari tiga kilang pencairannya.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025