BMKG ingatkan nelayan di selatan Kalteng waspada gelombang tinggi
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya Ika mengingatkan nelayan dan ...
Palangka Raya (ANTARA) - Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya Ika mengingatkan nelayan dan masyarakat di sepanjang pesisir perairan wilayah selatan Kalimantan Tengah (Kalteng) agar mewaspadai gelombang laut setinggi 1,5 meter.
"Waspadai potensi tinggi gelombang berkisar antara 0,5 hingga 1,5 meter di wilayah perairan selatan Kalimantan Tengah selama sepekan," kata Ika di Palangka Raya, Minggu.
Dia juga mengimbau masyarakat pesisir agar berhati-hati ketika beraktivitas di laut karena tinggi gelombang tersebut masuk kategori rendah hingga sedang.
Dia pun meminta warga pesisir juga waspada adanya pertumbuhan awan konvektif atau awan cumulonimbus (CB) yang berpotensi menjadikan hujan intensitas sedang hingga lebat, serta menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang air laut.
Baca juga:
Selama sepekan ke depan, kata Ika, potensi kecepatan angin diperkirakan antara 5-15 kilometer/jam. Angin ini umumnya bertiup dari arah barat daya menuju timur.
"Sementara untuk suhu udara berkisar antara 23 sampai 33 derajat Celsius. Kelembaban udara berkisar antara 65 hingga 95 persen," katanya.
Menurut dia, masyarakat dapat memperbarui informasi perkembangan cuaca dan dapat mengakses layanan yang diberikan BMKG melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG dan berbagai media sosial BMKG.
Baca juga:
Sementara itu, kondisi cuaca di wilayah Kalteng yang meliputi 13 kabupaten dan satu kota selama sepekan mendatang juga diperkirakan berpotensi hujan yang disertai angin kencang dan sambaran petir.Kondisi itu juga harus menjadikan masyarakat semakin waspada terhadap potensi adanya genangan air, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang.
Ika menambahkan bahwa jika melihat fenomena tersebut, masyarakat diminta waspada dan segera mencari tempat teduh, namun tidak di bawah pohon.
Baca juga:
"Saat terjadi hujan deras disertai angin kencang dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman seperti di dalam rumah atau gedung," katanya.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025