BRIN Masih Simulasikan yang Terjadi dengan Pemotongan 35 Persen Anggaran
BRIN meminta dukungan DPR agar pemotongan anggarannya dikurangi. Dari keputusan awal Rp 2 triliun menjadi Rp 321 miliar.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional () membenarkan pemangkasan anggaran hingga sebesar Rp 2,074 triliun yang harus diterima lembaganya tahun ini. Pemotongan anggaran mengikuti Instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk efisiensi anggaran pemerintah senilai total 306,6 triliun.
“Iya benar, sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2025, seperti halnya kementerian/lembaga lain,” kata Handoko ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 6 Februari 2025.
Menurut Handoko, BRIN masih mempersiapkan langkah-langkah efisiensi anggaran yang hendak dilakukan ke depan. “Kami tentu harus melaksanakan dan menindaklanjuti dengan membuat berbagai langkah yang saat ini masih kami simulasikan,” tuturnya.
Adapun jumlah pagu awal BRIN tahun anggaran 2025 adalah sebesar Rp 5,842 triliun. Artinya ada pemangkasan sekitar 35,52 persen dari pagu anggaran yang telah ditetapkan, sehingga tersisa menjadi Rp 3,767 triliun.
Sebelumnya, terungkap dalam rapat bersama Komisi X DPR pada Rabu, BRIN mengajukan keberatan dengan pemotongan itu. BRIN dan DPR lalu menyepakati usul kepada Kementerian Keuangan agar pengurangan anggaran tak lebih dari Rp 321 miliar.
Alasannya, agar program-program yang memiliki dampak strategis seperti program yang mendukung kemandirian teknologi, pembangunan berkelanjutan, dan daya saing nasional tak menjadi korban.
Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian juga berharap efisiensi ini tidak mengganggu kegiatan kegiatan riset dan inovasi ke depannya. “BRIN harus lebih kreatif dan inovatif memanfaatkan anggaran yang ada untuk melaksanakan fungsi-fungsi dan program-program yang sudah direncanakan untuk tahun 2025,” kata dia saat dihubungi terpisah.
Ilona Estherina berkontribusi dalam tulisan ini.