China tegaskan upaya berantas penipuan daring di perbatasan Myanmar

Pemerintah China menyebut pihaknya berupaya keras untuk memberantas penipuan daring yang lokasinya berpusat di ...

China tegaskan upaya berantas penipuan daring di perbatasan Myanmar

Beijing (ANTARA) - Pemerintah China menyebut pihaknya berupaya keras untuk memberantas penipuan daring yang lokasinya berpusat di sepanjang perbatasan dengan Thailand dan Myanmar.

"China bekerja sama dengan Thailand, Myanmar, dan negara-negara tetangga untuk secara aktif melakukan kerja sama bilateral dan multilateral, mengadopsi serangkaian kebijakan, mengatasi akar penyebab masalah, mencegah pelanggar hukum melintasi perbatasan dan mengakhiri momok perjudian daring dan penipuan telekomunikasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat.

Hal tersebut disampaikan Lin Jian sehari setelah lawatan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra ke China dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang dan Ketua Kongres Rakyat Nasional Zhao Leji yang salah satu topik pembicaraannya adalah upaya melawan perjudian daring dan penipuan telekomunikasi.

"Serangkaian kasus perjudian daring, penipuan telekomunikasi, dan kasus-kasus kejam lainnya di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar baru-baru ini telah mengancam keselamatan jiwa maupun harta benda masyarakat dari negara-negara terkait, termasuk Tiongkok dan Thailand," ungkap Lin Jian.

Penipuan daring itu, menurut Lin Jian, juga mengganggu pertukaran antarmasyarakat dan kerja sama normal antara negara-negara regional.

"Menindak kejahatan perjudian daring dan penipuan telekomunikasi secara jelas menunjukkan bagaimana kami menerapkan filosofi yang berpusat pada masyarakat dan memilih untuk melindungi kepentingan bersama negara-negara regional maupun dunia," tambah Lin Jian.

Pusat penipuan daring yang diduga banyak yang dijalankan oleh sindikat kejahatan China telah merebak di Myanmar, negara yang telah dilanda perang saudara sejak militer merebut kekuasaan pada 2021.

Banyak juga pekerja migran yang tertipu dan dipaksa untuk melakukan skema penipuan daring di kompleks yang dijaga ketat. Diduga sekitar 6.500 korban dari 23 negara ditahan di kompleks penipuan, termasuk sekitar 4.500 warga negara China.

Salah satu kompleks penipuan berada di kota Myawaddy, di tepi sungai yang memisahkan Thailand dan Myanmar sehingga mereka dapat memanfaatkan layanan listrik dan telekomunikasi yang lebih maju dari Thailand.

Kompleks penipuan tersebut telah beroperasi selama bertahun-tahun, dilindungi oleh aparat korups dan melanggar hukum yang telah lama memenuhi wilayah perbatasan Myanmar.

Salah satu kejadian terbaru adalah penyelamatan aparat keamanan terhadap aktor Tiongkok Wang Xing atau dikenal dengan nama panggung Xing Xing yang ditemukan selamat di Myanmar setelah menjadi korban perdagangan manusia dan dinyatakan hilang di Thailand.

Polisi Thailand mengungkapkan Wang Xing berhasil ditemukan pada 7 Januari 2025 di dekat perbatasan Myanmar, di area yang dikenal sebagai pusat operasi penipuan daring.

Aktor berusia 31 tahun itu disebut terbang ke Bangkok pada 3 Januari 2025 untuk mengikuti proyek syuting di Thailand dan tiba pada 4 Januari pagi.

Wang kemudian dijemput oleh seseorang yang mengaku sebagai anggota kru film, dibawa ke kota perbatasan Mae Sot, sekitar 500 km dari Bangkok, dan kehilangan kontak dengan keluarga dan teman-temannya.

Keluarga Wang lalu meminta bantuan Kedutaan Besar Tiongkok di Thailand setelah sang aktor dinyatakan hilang hingga ditemukan polisi pada 7 Januari dalam kondi kepala sudah tercukup botak. Wang mengaku dijebak dengan janji casting oleh agensi hiburan besar Thailand, tetapi ia malah dibawa melintasi perbatasan ke Myanmar yaitu Myawaddy.Polisi menduga dia dipekerjakan dalam operasi penipuan daring yang menyasar warga China karena wilayah itu memang dikenal lokasi sindikat kriminal penipuan, termasuk penipuan kencan (dating scam), investasi palsu dan judi ilegal. Banyak korban yang terjebak dalam siklus perbudakan manusia di wilayah ini.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025