Dampak Cuaca Ekstrem di Magetan: Pohon Tumbang dan Banjir

Dampak Cuaca Ekstrem di Magetan: Pohon Tumbang dan Banjir. ????Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Magetan kembali menimbulkan berbagai dampak signifikan, pada Selasa (19/11/2024). -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Dampak Cuaca Ekstrem di Magetan: Pohon Tumbang dan Banjir

Magetan (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Magetan kembali menimbulkan berbagai dampak signifikan, pada Selasa (19/11/2024). Eka Wahyudi, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan mengatakan, beberapa insiden telah terjadi pada sore ini, termasuk pohon tumbang dan genangan banjir di sejumlah wilayah.

Dua insiden pohon tumbang dilaporkan terjadi. Yang pertama di Jalan Raya Takeran, tepatnya di depan Pasar Takeran, di mana pohon beringin dengan diameter lingkar batang sekitar 270 cm roboh dan menutup akses jalan.

“Kejadian ini sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas, namun berkat upaya cepat petugas dan warga, pohon berhasil dievakuasi, dan kondisi kembali normal,” kata Eka, Selasa (19/11/2024).

Lokasi kedua adalah di Selosari, di mana pohon tumbang juga terjadi. Namun, insiden ini telah tertangani dengan baik tanpa dampak lebih lanjut.

Banjir di Sejumlah Titik

Selain pohon tumbang, banjir luapan sungai juga melanda beberapa wilayah akibat tersumbatnya saluran irigasi. Di antaranya, Jalan Mayjen Sukowati: Genangan air terjadi di depan Kantor Samsat akibat saluran irigasi yang tersumbat.

Kemudian Jalan Diponegoro, Selosari: Genangan juga disebabkan oleh penyumbatan pada saluran pembuangan. Berkat upaya warga setempat, masalah ini berhasil diatasi, dan jalan kembali dapat dilalui.

Himbauan kepada Masyarakat

BPBD Magetan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung hingga 22 November 2024, sesuai rilis BMKG tertanggal 15 Oktober. Cuaca ini meliputi hujan deras disertai angin kencang dan petir.

Masyarakat diminta untuk berlindung di tempat aman selama hujan dengan durasi panjang. Lalu, memastikan struktur bangunan aman, terutama terhadap risiko kerusakan, serta menghindari penggunaan perangkat elektronik saat terjadi hujan petir untuk mencegah bahaya tersambar petir.

BPBD juga mengimbau warga untuk terus memantau informasi terkini dan bersiap menghadapi kemungkinan bencana. Dengan meningkatkan kewaspadaan, diharapkan dampak cuaca ekstrem dapat diminimalkan.

“Harapan kami masyarakat tetap siaga dan bekerja sama, sehingga kondisi darurat seperti ini dapat ditangani dengan baik,” tutup Eka Wahyudi. [fiq/suf]