Jakarta (ANTARA) - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI
Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mengusung
konsep sistem beton berpori (
permeable concrete system)
untuk mengatasi banjir di Jakarta pada debat ketiga Pilkada
DKI Jakarta.Banjir yang dimaksud khususnya banjir akibat curah
hujan yang tinggi di wilayah Jakarta."Kita juga akan melakukan
konsep yang disebut '
permeable concrete system', sistem
beton berpori," kata Kun dalam debat pemungkas di Jakarta pada
Minggu malam.
Baca juga: Menurut Kun, sistem beton berpori tersebut
dapat menyerap air dari area yang tergenang menuju saluran dalam
jumlah yang cukup bagus."Jadi trotoar-trotoar yang ada dia punya
beton, pori-porinya itu nanti bisa menyerap air 600 liter per
meter persegi per menit. Jadi jumlahnya cukup bagus untuk resapan
air," katanya.Selain sistem beton berpori, Dharma-Kun juga
mengusung pembangunan kolam pipi monyet serta solusi-solusi
banjir lainnya untuk mengatasi banjir akibat curah hujan
tinggi."Untuk curah hujan di Jakarta, kita akan lakukan sistem
pengendalian air terpadu, kemudian kita akan normalisasi daerah
aliran sungai," katanya.
Kemudian seperti program
unggulan pasangan calon (paslon) tersebut akan membangun kolam
pipi monyet. "Contohnya itu di Tebet Ecopark," kata
Kun.
Baca juga: Khusus untuk banjir kiriman, Dharma-Kun
akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah hulu terkait
penanganannya."Untuk masalah terkait dengan banjir kiriman, kita
perlu melakukan koordinasi dan komunikasi aktif dengan
pemerintah daerah di hulu, seperti Bogor dalam pengaturan
debit air. Kemudian kita juga akan perbaiki tata guna lahan di
sana," kata Kun.Untuk perbaikan pompa dan modifikasi cuaca juga
bakal dilakukan pada situasi-situasi tertentu."Kemudian kita akan
lakukan optimalisasi dan perbaikan pompa dan juga teknologi
modifikasi cuaca, khususnya untuk waktu-waktu tertentu,"
katanya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024