Di Tengah Keterbatasan Anggaran Pemerintah, OJK Tegaskan Terus Dukung Program MBG 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan dukungan OJK untuk sejumlah program prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, di tengah kondisi keterbatasan anggaran. Di antaranya...

Di Tengah Keterbatasan Anggaran Pemerintah, OJK Tegaskan Terus Dukung Program MBG 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan dukungan untuk sejumlah program prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, di tengah kondisi keterbatasan anggaran. Di antaranya program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Mahendra menuturkan, OJK mengambil serangkaian langkah kebijakan prioritas yang sejalan dengan langkah pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi menuju target 8 persen. Kebijakan prioritas utamanya dilakukan melalui optimalisasi kontribusi sektor jasa keuangan dengan memberi arahan kepada sektor jasa keuangan. 

“Kami mengarahkan sektor jasa keuangan mengambil peran untuk mendorong pertumbuhan, mengingat keterbatasan kapasitas anggaran pemerintah. Dukungan untuk program makan bergizi gratis dan ketahanan pangan diberikan melalui kemudahan akses pembiayaan dengan skema penyaluran kredit dan penjaminan khusus pada petani dan UMKM, serta pengembangan produk asuransi parametrik,” kata kata Mahendra saat menyampaikan sambutan di acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Mahendra menekankan bahwa kolaborasi antara OJK di daerah dengan pemerintah daerah, serta para pemangku kepentingan di daerah terus ditingkatkan untuk mengembangkan ekosistem pembiayaan komoditas unggulan di daerah masing-masih. Tujuannya untuk memperkuat ketahanan pangan dan rantai pasok bagi program MBG. 

Kemudian, Mahendra mengatakan, peran serta mewujudkan masyarakat yang sehat, OJK juga melakukan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menyempurnakan ekosistem asuransi kesehatan. Ia juga menyebut bahwa OJK terus meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat termasuk melalui integrasi materi literasi keuangan dalam kurikulum pendidikan dan mewajibkan industri jasa keuangan untuk aktif mengedukasi masyarakat, termasuk pelajar dan mahasiswa. 

“Kami meyakini program-program itu dapat menjadi ikhtiar kita untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju sebelum 2045 dengan membentuk SDM yang unggul dan sehat,” tegasnya.