Dirjen IKFT Ungkap Program HGBT Berlanjut 5 Tahun, Industri Dapat Kepastian untuk Investasi
Dirjen IKFT Kemenperin Taufiek Bawazier, menyampaikan bahwa program HGBT akan berjalan hingga lima tahun ke depan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang bersama Presiden Prabowo Subianto dan jajaran menteri lainnya membahas keberlanjutan kebijakan (HGBT) di Istana Negara pada Selasa (21/1/2025), industri bisa bernapas lega.
"HGBT dengan beberapa menteri sudah ada kesepakatan, tetapi kami belum bisa jelaskan kesepakatan itu. Tetapi sudah ada kesepakatan dan Insya Allah kesepakatannya baik," tutur Menperin usai rapat di Istana tersebut.
Hingga akhir 2024, program HGBT berjalan untuk tujuh sektor industri, diantaranya industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca dan sarung tangan karet, dengan harga 6 dolar AS per MMBTU.
Baca juga:
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) , menyampaikan bahwa program akan berjalan hingga lima tahun ke depan.
"HGBT alhamdulillah kita sekarang menindaklanjutin hasil rapat dengan presiden kemarin. Jadi artinya memang di sepakati untuk mendapat harga HGBT yang kemarin untuk tujuh sektor industri antara 6 atau 6,5 dolar, paling tidak 5 tahun," jelas Taufiek usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Meski mengenai besaran tarif yang akan ditetapkan oleh Kementerian ESDM belum jelas akan berapa dolar per-MMBTU, Dirjen IKFT cukup puas karena hal tersebut akan memberikan dampak positif bagi industri.
"Kita apresiasi karena satu ada kepastian dan saya yakin yang menghitung pasti kompetitif, kuncinya di kompetitif. Harga antara 6 dolar sampai 6,5 dolar itu cukup kompetitif," ucapnya.
Keberlanjutan program juga membuka peluang untuk para calon investor mendapatkan kepastian mengenai harga bahan baku.
Meski saat ini belum ada data mengenai kebutuhan seluruh gas untuk tujuh sektor industri, dipastikan keperluannya untuk bahan baku akan fluktuatif. Apalagi dengan adanya investasi baru.
Diharapkan suplai dari program dalam lima tahun ke depan terjamin, sehingga industri dapat memenuhi input untuk produksi.
"Investor baru seperti yang membangun poli silika, untuk kaca,
untuk sel surya, itu juga butuh gas.
Pabrik kaca butuh gas, itu harus ada spare. Jadi jangan sampai
investor baru nyari nggak ada gasnya. Investor baru nyari ada
dan harganya tepat, selama 5 tahun dijamin. Artinya secara
industri dia sudah ada jaminan, secara input produksi, apalagi
yang feedstock untuk chemical, itu juga penting.
Harapan kami, no one left behind seperti Pak Menteri sampaikan.
Nah ini solusinya lagi dibicarakan," kata Taufiek.
Kementerian Perindustrian mengapresiasi seluruh kementerian terkait karena sudah memberikan kemudahan industri untuk mendapatkan bahan baku gas.
"Kita appreciate, yang pertama adalah harga itu sudah cukup murah dan yang kami minta itu adalah sustainability, kecukupan. Karena investor itu mau melihat bahwa ada ketersediaan juga suplai continue yang dibutuhkan mereka, terutama untuk industri-industri seperti industri oleochemical, industri pupuk, industri baja dan keramik. Paling penting sustainability. Jadi mereka merasa safe," imbuhnya.