DLH Mojokerto Ingatkan Masyarakat untuk Tingkatkan Kewaspadaan

DLH Mojokerto Ingatkan Masyarakat untuk Tingkatkan Kewaspadaan. ????BMKG Juanda memperingatkan cuaca ekstrem di Jawa Timur pada 7-16 Februari 2025. Masyarakat Mojokerto diminta waspada terhadap hujan lebat, angin kencang, dan banjir -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

DLH Mojokerto Ingatkan Masyarakat untuk Tingkatkan Kewaspadaan

Mojokerto (beritajatim.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada 7-16 Februari 2025. Peringatan ini merujuk pada rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda yang memperkirakan adanya peningkatan curah hujan dan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur.

Kepala DLH Kota Mojokerto, Amin Wachid, mengungkapkan bahwa BMKG Juanda memprediksi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat melanda beberapa wilayah di Jawa Timur, termasuk Kota Mojokerto.

“Seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es,” jelasnya pada Minggu (9/2/2025).

Faktor utama yang menyebabkan peningkatan cuaca ekstrem ini adalah masih aktifnya Monsun Asia yang membawa angin dari arah barat menuju timur, serta adanya fenomena gelombang atmosfer Kelvin dan Madden Jullian Oscilation (MJO). Kombinasi ini meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan memperparah kondisi cuaca di beberapa wilayah.

“Monsun Asia yakni angin dari benua Asia bertekanan tinggi ke benua Australia bertekanan rendah serta adanya fenomena gelombang atmosfer secara spasial yakni Kelvin dan Madden Jullian Oscilation (MJO), serta didukung kondisi atmosfer yang labil sehingga mendukung proses konvektif pada skala lokal di Jawa Timur,” tambahnya.

BMKG juga menyebutkan adanya Siklon Tropis Taliah yang masih bertahan, menyebabkan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur mencapai 30 knot (54 km/jam). Kondisi ini juga berdampak pada peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur.

BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. Wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan berbukit diminta lebih berhati-hati terhadap risiko banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.

“Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ dan informasi peringatan dini 3 harian,” pungkasnya.

BMKG Juanda juga menyediakan layanan informasi peringatan dini 24 jam yang dapat diakses melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id, media sosial @infobmkgjuanda, serta saluran telepon (031) 8668989 dan WhatsApp: 0895800300011. [tin/suf]