Efisiensi Anggaran Dinilai Jadi Perbaikan Keuangan Negara, Bisa Dialokasikan ke Program Substantif

Instruksi efisiensi anggaran yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto melalui Inpres Nomor 1 tahun 2025 memantik sejumlah respons.

Efisiensi Anggaran Dinilai Jadi Perbaikan Keuangan Negara, Bisa Dialokasikan ke Program Substantif

TRIBUNNEWS.COM - Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025, memantik sejumlah respons.

Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, menilai bagus untuk perbaikan tata kelola keuangan negara.

Apalagi, bila efisiensi tidak sekadar pemangkasan, namun refocusing ke sektor yang lebih berdampak luas bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

"Misalnya, anggaran yang dikurangi dari pos kementerian bisa dialokasikan ke program yang lebih prioritas, seperti belanja infrastruktur publik, bantuan sosial yang menyasar kelompok rentan, serta program penciptaan lapangan kerja," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (10/2/2025).

Masyarakat dinilai bisa langsung merasakan dampak dari .

Dana penghematan anggaran, lanjutnya dapat dialokasikan untuk memperkuat program kesejahteraan rakyat, seperti bantuan sosial dan subsidi energi. 

"Kebijakan ini akan membantu menekan inflasi dan menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, sehingga masyarakat tidak terbebani oleh kenaikan harga yang disebabkan oleh kebijakan fiskal yang terlalu ketat," terang Achmad.

Efisiensi anggaran juga membuka peluang untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Dana hasil efisiensi dapat dialokasikan untuk memperkuat dukungan terhadap sektor usaha kecil, baik melalui subsidi bunga pinjaman maupun skema kredit yang lebih fleksibel. 

Tanggapan DPR

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi H. Amro, turut mendukung instruksi efisiensi anggaran ini. 

Baca juga:

Politisi NasDem ini menilai merupakan kewajiban pemerintah dalam memastikan ruang fiskal yang lebih optimal. 

Dikutip dari laman NasDem, Fauzi mengatakan dapat dilakukan dengan memangkas belanja yang tidak substansial, seperti perjalanan dinas dan pengadaan alat tulis kantor (ATK)

"Selama ini banyak pemborosan yang tidak perlu, padahal anggaran bisa dialokasikan ke hal-hal yang lebih substansial," kata Fauzi, Senin (3/2/2025).

Menurutnya, penghematan anggaran memungkinkan pemerintah mewujudkan berbagai program prioritas presiden, seperti program makan bergizi gratis, ketahanan pangan, serta ketahanan energi.