2 Acara yang Berujung Keracunan Massal di Sleman Sajikan Siomay, Produsen Langsung Klarifikasi
Produsen siomay, salah satu makanan yang dihidangkan di 2 acara yang ditemukan kasus keracunan massal di Sleman, meminta maaf kepada para korban.
![2 Acara yang Berujung Keracunan Massal di Sleman Sajikan Siomay, Produsen Langsung Klarifikasi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Sleman-keracunan-warga.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kabupaten , Daerah Istimewa , menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) menyusul ditemukannya dua kasus yang menimbulkan jumlah korban hingga 160 orang.
Dua kasus itu terjadi di Dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, dan Dusun Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati.
Di Dusun Krasakan, ratusan warga mengalami mual, demam, nyeri otot, hingga dehidrasi setelah mengonsumsi makanan yang dihidangkan dalam sebuah acara pesta pernikahan yang dihadiri 500 tamu pada Sabtu (8/2/2025).
Di Dusun Sanggrahan, puluhan warga mengalami mual, diare, lemas, nyeri sendi, pusing kepala, muntah, kram perut, hingga sesak nafas setelah mengonsumsi makanan di sebuah acara arisan pada hari yang sama, Sabtu.
Hingga kini belum dapat dipastikan makanan atau minuman apa yang menjadi penyebab di dua desa di ini.
Namun, belakangan diketahui bahwa dua acara tersebut sama-sama menghidangkan siomay.
Setelah dicari tahu lebih dalam, ternyata siomay tersebut diolah di dapur produksi yang sama dan dibuat oleh Pipit Rahayu, warga Ngentak, Pondokrejo, Tempel, Sleman.
Baca juga:
Pipit pun memberikan penjelasan tentang produksi siomay, makanan yang disajikan dalam 2 acara yang ditemukan kasus di tersebut.
Diceritakan bahwa selepas pukul 6 pagi pada hari Sabtu itu, Pipit sudah sibuk menyiapkan dagangan siomay berikut bahan-bahan pelengkapnya yang akan menjadi salah satu menu hidangan di pesta pernikahan warga di Dusun Krasakan.
Perempuan yang telah memproduksi Siomay sejak 2015 itu datang ke lokasi resepsi pagi buta karena tamu akan mulai mencicipi hidangan pukul 8 pagi.
Semua berjalan lancar. Sebab, adonan siomay sudah disiapkan sejak Kamis (6/2/2025) lalu.
"Adonan itu saya buat hari kamis, tapi saya sudah terbiasa seperti itu. Kadang-kadang pesanan hari Kamis saya bikin (adonan) hari senin Alhamdulillah baik-baik saja. Jadi adonan hari kamis kemudian masukkan freezer hari Sabtu pagi saya penyajian itu," kata Pipit, dilansir dari TribunJogja.com.
Biasanya Pipit memproduksi adonan untuk siomay di tempat penggilingan daging di Tempel, yang selama ini menjadi langganannya.
Adapun sistem pembuatannya adalah ia datang membawa daging dan bumbu yang telah diracik sesuai dengan takaran untuk diolah menjadi adonan di tempat penggilingan.