Persebaya Sangat Membosankan

Persebaya Sangat Membosankan. ????Bill Shankly, pelatih legendaris Liverpool, tak keberatan jika timnya dianggap membosankan karena mudah ditebak. "Kami memang mudah ditebak: pasti memenangi pertandingan," demikian kira-kira. Persebaya juga sangat membosankan. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Persebaya Sangat Membosankan

Bill Shankly, pelatih legendaris Liverpool, tak keberatan jika timnya dianggap membosankan karena mudah ditebak. “Kami memang mudah ditebak: pasti memenangi pertandingan,” demikian kira-kira.

Persebaya juga sangat membosankan. Hasil pertandingannya juga mudah ditebak. Kalah. Enam pertandingan terakhir berujung satu hasil imbang dan lima kekalahan. Mencetak tiga gol, kebobolan 13 gol.

Kekalahan terakhir terjadi pada pekan 22 Liga 1 Musim 2024-25 di Stadion Manahan Solo, Jumat (7/2/2025). Datang sebagai tim tiga besar klasemen, Persebaya justru ditekuk Persis yang berstatus juru kunci klasemen dengan skor 1-2, di hadapan 7.860 orang penonton.

Persebaya hanya menguasai 29 persen pertandingan dan cuma tujuh kali melontarkan tembakan ke gawang Persis yang dijaga Muhamad Riyandi. Tiga tembakan di antaranya tepat sasaran. Bandingkan dengan Persis yang menguasai 71 persen pertandingan dan 22 kali membombardir gawang Ernando Sutaryadi, sembilan tembakan di antaranya tepat sasaran.

Setelah sempat tertinggal akibat gol Moussa Sidibé pada menit 58, Persebaya berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Francisco Rivera pada menit 74.

Namun perjuangan Persebaya memang sangat berat, setelah Gilson Costa dikeluarkan dari lapangan karena memperoleh kartu kuning kedua dari wasit Fibay Rahmatullah pada menit 53.

Bagaikan ikan piranha, para pemain Persis seperti mencium bau darah dan mencabik-cabik benteng pertahanan Persebaya. Para pemain Persebaya mencoba bertahan sekokoh mungkin. Namun kehilangan bek tengah Kadek Saidtya karena cedera pada menit 8 melemahkan pertahanan.

Ramadhan Sananta mengakhiri perlawanan Persebaya setelah mencetak gol pada menit 90+3. Paul Munster menyaksikan kekalahan anak-anak asuhnya sekali lagi, setelah berjanji di hadapan Bonek akan bangkit pada Februari ini.

Kini nasib Paul Munster di ujung tanduk. “Kami akan menentukan posisi Coach Paul Munster dalam dua pertandingan ke depan, melawan PSBS Biak dan Dewa United,” kata Candra Wahyudi, Direktur Operasional Persebaya, sebagaimana dilansir situs resmi klub.

Di tangan Munster, Persebaya tampil sangat membosankan. Namun Bonek masih bisa memaafkan selama gaya pragmatis pelatih asal Irlandia Utara itu membawa hasil bagus hingga pertengahan musim. Persebaya sempat beberapa pekan nangkring di posisi puncak sebelum digeser Persib Bandung. Namun saat kekalahan beruntun terjadi, Munster menjadi terdakwa utama.

Sejak Persebaya ikut serta di Liga 1 pada 2018, musim ini adalah musim yang paling anomali. Belum pernah Persebaya menguasai puncak klasemen selama ini. Namun belum pernah juga Persebaya memperoleh hasil buruk beruntun sebanyak musim ini.

Ada yang menyebut Persebaya berada pada titik terendah. Namun faktanya Bajul Ijo sampai saat ini menduduki empat besar klasemen. Kendati berat untuk meraih juara, namun mempertahankan posisi ini bukan kemustahilan.

Yang terang kekalahan terus-menerus sangat membosankan. Jika tidak segera berbenah, bisa-bisa Persebaya melorot ke posisi papan tengah atau bahkan bawah. Sekadar mengingatkan: 45 adalah poin aman untuk lolos degradasi. Persebaya masih mengantungi 38 angka.

Agak aneh sebenarnya membicarakan kemungkinan Persebaya terdegradasi. Namun jika kekalahan beruntun tidak segera disetop, maka Persebaya hanya akan menjadi lumbung poin bagi tim-tim papan bawah untuk menyelamatkan diri.

Mayoritas Bonek tak suka dengan filosofi taktik Munster. Namun tak ada yang berharap Persebaya kalah dalam dua pertandingan berikutnya agar Munster tersingkir. Kita hanya berharap, Persebaya tidak membosankan dan memberikan kejutan. Itu saja. [wir]