Anna Lutfie Bangun Republik Durian, Wujudkan Mimpi Petani Indonesia

Anna Lutfie Bangun Republik Durian, Wujudkan Mimpi Petani Indonesia. ????Anna Lutfie kembangkan Republik Durian dengan konsep integrated farming. Targetkan 10 produk, kurangi impor durian, dan tingkatkan kesejahteraan petani Indonesia -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Anna Lutfie Bangun Republik Durian, Wujudkan Mimpi Petani Indonesia

Blitar (beritajatim.com) – Anna Lutfie, Mantan anggota DPRD Jatim (Jawa Timur) sekaligus Calon Wakil Bupati Tulungagung 2018 kini memilih jalan berbeda.

Ia kembali ke desa masa kecilnya di Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, untuk mewujudkan mimpinya membangun perekonomian petani melalui konsep integrated farming berbasis durian.

Adik kandung dari Anas Urbaningrum ini tengah mengembangkan Ekoeduwisata Republik Durian premium dengan konsep “one zone ten product”. Dari satu kawasan ini, Anna menargetkan pengembangan sepuluh produk yang saling terintegrasi guna meningkatkan kesejahteraan petani.

Misi Besar Mengurangi Ketergantungan Impor Durian

Anna menyoroti ketergantungan Indonesia pada durian impor, terutama varietas unggulan seperti Black Thorn dan Musang King yang sebagian besar masih didatangkan dari Malaysia.

“Saya sudah lihat pasar dan negeri yang katanya agraris yang jumlah pohon duriannya banyak, tapi faktanya kita ini di jenis durian Black Thorn dan Musang King masih impor. Jadi kebanyakan produk durian Black Thorn dan Musang King kebanyakan impor dari Malaysia,” ungkapnya, Minggu (9/2/2025).

Menurutnya, saat ini hanya sekitar 20 persen kebutuhan durian premium yang dipenuhi petani lokal, sementara mayoritas petani masih menanam dalam skala kecil. Untuk bersaing dengan negara tetangga, Anna menekankan pentingnya industrialisasi pertanian durian.

Konsep Integrated Farming dengan 10 Produk

Dalam proyeknya, Anna menjadikan durian sebagai produk utama karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Perkebunan durian ini dipadukan dengan kolam bioflok untuk budidaya ikan nila dan lele. Air dari kolam ini digunakan sebagai pupuk alami bagi pohon durian.

Selain meningkatkan kesuburan tanah, kolam bioflok juga menjadi sumber ekonomi tambahan melalui hasil panen ikan yang bisa diolah menjadi produk kuliner.

“Jadi kolam ikan ini menjadi pasangan ideal bagi orang yang berkebun. Dengan populasi 1 hektar dan jarak tanam 10×10 meter, nanti akan didampingi 25 kolam ikan bioflok,” jelasnya.

Produk keempat dalam skema ini adalah peternakan kambing, yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menghasilkan pupuk organik untuk durian.

Selain itu, akan dibangun pusat studi kedurenan sebagai produk kelima, tempat siswa dan mahasiswa belajar tentang budidaya durian terintegrasi.

Produk keenam yang dikembangkan adalah industri pascapanen, yang memungkinkan durian diolah menjadi berbagai produk seperti kue, opak gambir, hingga produk pabrikan lainnya.

Sebagai produk ketujuh, kawasan ini juga akan menjadi pusat kuliner berbasis durian serta produk khas Blitar.

Selain kuliner, wisata edukatif petik durian juga menjadi daya tarik utama sebagai produk kedelapan, di mana pengunjung tidak hanya menikmati durian segar tetapi juga belajar tentang peluang bisnis durian.

Produk kesembilan adalah pembentukan institusi keuangan mikro berbasis syariah untuk mendukung permodalan petani, baik dalam bentuk koperasi syariah maupun koperasi multi-pihak.

Mimpi besar ke-10 adalah pendirian SMK khusus jurusan perkebunan durian, yang telah dikomunikasikan dengan Gubernur Jawa Timur. “Satu hal yang perlu dicatat adalah Republik Durian ini bukan milik Anna Lutfie semata, melainkan milik semua petani yang mau menanam durian premium,” tegasnya.

Jaringan Terbuka untuk Petani Durian Premium

Untuk mewujudkan visinya, Anna Lutfie membuka jaringan seluas-luasnya bagi petani yang ingin mengadopsi konsep integrated farming berbasis durian premium. Dengan semakin banyaknya petani yang menerapkan model ini, Anna optimistis bahwa Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kesejahteraan petani durian lokal. [owi/suf]