Indonesia Bersiap Hadapi Dampak Donald Trump Tutup USAID

Usai Donald Trump tutup USAID, Indonesia bersiap hadapi dampaknya. Apa saja?

Indonesia Bersiap Hadapi Dampak Donald Trump Tutup USAID

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Indonesia tengah bersiap menghadapi konsekuensi dari keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) yang resmi menutup Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) pada Senin, 3 Februari 2025.

Keputusan ini diumumkan oleh Elon Musk, miliarder yang kini menjabat sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE), dalam diskusi langsung di X. "Dia (Trump) telah menyetujui bahwa harus ditutup," kata Elon Musk, dilansir dari Antara.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rolliansyah "Roy" Soemirat, menyatakan bahwa Indonesia telah menyiapkan langkah antisipatif apabila kebijakan ini berdampak pada kerja sama bilateral dengan AS. Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 7 Februari 2025, Roy menjelaskan bahwa hingga kini belum ada informasi resmi terkait program USAID yang akan terkena dampak langsung dari keputusan tersebut.

"Beberapa hibah yang diberikan USAID melalui mekanisme Bilateral Development Cooperation Framework periode 2020-2026 sudah berjalan selama beberapa tahun. Kami masih menunggu informasi resmi lebih lanjut dari pihak AS mengenai kelanjutan hibah ini," ujar Roy.

Meski demikian, Roy menekankan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan AS yang telah terjalin selama 75 tahun akan tetap kokoh. Ia juga menambahkan bahwa setiap kebijakan yang diambil oleh negara mitra, termasuk AS, selalu dipertimbangkan dengan matang dan didasarkan pada prinsip saling menghormati.

Di sektor kesehatan, (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pemerintah sedang mencari alternatif pendanaan lain untuk menggantikan bantuan yang sebelumnya diberikan oleh USAID. "Saat saya berkunjung ke Australia, kami mendapatkan komitmen untuk mengamankan 130 juta dolar Australia. Nilainya memang berbeda dengan dolar AS, tetapi komitmen ini sudah menjadi langkah awal," kata Budi di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2025.

Budi juga menambahkan bahwa berdasarkan komunikasi resmi yang diterima, bantuan dari USAID saat ini hanya ditangguhkan sementara, bukan dihentikan sepenuhnya. Sebelumnya, USAID telah menyalurkan sekitar 100 juta dolar AS atau hampir Rp1 triliun untuk berbagai proyek di Indonesia, khususnya di sektor kesehatan. Dana ini tidak disalurkan langsung ke Kementerian Kesehatan, tetapi melalui pihak ketiga yang mengelola berbagai program di lapangan.

"Tentu ada dampak dari kekurangan dana ini, tetapi kita masih memiliki negara donor lain yang bisa dijadikan alternatif," kata Budi.

USAID selama ini memainkan peran penting dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia, termasuk upaya pemberantasan korupsi, mitigasi perubahan iklim, pendidikan, dan kesehatan. Pada tahun 2023, USAID tercatat telah menyalurkan sekitar 153 juta dolar AS untuk berbagai program di Indonesia. Dengan kebijakan terbaru dari pemerintahan Trump, Indonesia kini tengah berupaya memastikan keberlanjutan program-program tersebut meskipun tanpa dukungan dari USAID.

Pilihan Editor: