Israel dan Hamas capai kesepakatan, apa itu gencatan senjata?

Pada Minggu (19/1/2025) nanti, gencatan senjata secara resmi akan diberlakukan di Gaza, Palestina. Kesepakatan ini ...

Israel dan Hamas capai kesepakatan, apa itu gencatan senjata?

Jakarta (ANTARA) - Pada Minggu (19/1/2025) nanti, gencatan senjata secara resmi akan diberlakukan di Gaza, Palestina. Kesepakatan ini tercapai setelah Israel dan Hamas berunding setelah 460 hari konflik yang menyebabkan kehancuran besar di Gaza.

Konflik ini merusak infrastruktur dan menyebabkan ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal, serta menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam.

Gencatan senjata ini memberikan harapan baru bagi warga Gaza, di mana pasukan Israel akan menarik diri dari area padat penduduk menuju pinggiran Gaza.

Langkah ini memungkinkan pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza, dan juga membuka akses untuk bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.

Baca juga:

Namun, dengan diberlakukannya kesepakatan ini, banyak yang bertanya tentang apa yang dimaksud dengan gencatan senjata dan apa tujuannya? Berikut adalah penjelasan mengenai hal tersebut.

Apa itu Gencatan Senjata?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "gencat" berarti terhenti, sementara "menggencat" berarti menghentikan, dan "gencatan" merujuk pada penghentian.

Sementara itu, "senjata" atau "persenjataan" adalah alat yang digunakan untuk menimbulkan kerusakan, baik dalam penegakan ketertiban, pertahanan diri, maupun peperangan.

Dengan demikian, gencatan senjata dapat dipahami sebagai penghentian sementara tembak-menembak dalam suatu konflik, di mana kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan tindakan agresif masing-masing.

Baca juga:

Tujuan Gencatan Senjata

Gencatan senjata merupakan penghentian sementara perang yang disepakati oleh kedua belah pihak yang terlibat, dengan tujuan utama untuk kemanusiaan.

Salah satu tujuan utamanya adalah mengurangi korban jiwa, khususnya di kalangan warga sipil, perempuan dan anak-anak yang sering kali menjadi korban paling rentan dalam konflik bersenjata.

Pihak Palestina dan berbagai organisasi internasional menyebutkan bahwa mayoritas korban tewas akibat agresi Israel adalah wanita dan anak-anak.

Agresi yang dilakukan Israel juga memaksa hampir dua juta warga Gaza mengungsi ke kota Rafah di Gaza selatan, yang terletak dekat dengan perbatasan Gaza-Mesir. Kota tersebut kini menjadi semakin padat dengan pengungsi, memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah kritis.

Meskipun gencatan senjata bertujuan untuk menghentikan bentrokan bersenjata, penting untuk dicatat bahwa hal itu bukanlah kesepakatan damai yang permanen.

Gencatan senjata dianggap sebagai penundaan operasi militer dalam jangka waktu tertentu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Langkah ini memberi ruang untuk upaya diplomasi yang lebih lanjut dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di wilayah yang telah dilanda kehancuran akibat perang.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025