Israel Tak Sadar Sudah Jadi Objek Cemoohan, Eks Menteri Ben Gvir Sindir Keras Netanyahu
Menurut eks Menteri Keamanan Nasional Ben Gvir, Israel di bawah PM Benjamin Netanyahu kini telah menjadi objek atau target cemoohan di Timur Tengah.
![Israel Tak Sadar Sudah Jadi Objek Cemoohan, Eks Menteri Ben Gvir Sindir Keras Netanyahu](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Ben-Gvir-Al-Aqsa.jpg)
TRIBUNNEWS.COM – Mantan Menteri Keamanan Nasional Itamar menyindir keras kebijakan Perdana Menteri di .
Menurut , di bawah Netanyahu kini telah menjadi objek atau target cemoohan di Timur Tengah.
Dalam wawancaran dengan radio Kol BaRama hari Minggu, (9/2/2025), mengecam cara Netanyahu menangani perang di Gaza.
“Kita sudah menjadi objek cemoohan di Timur Tengah, dan saya bahkan tak yakin bahwa kita menyadarinya,” ujar dikutip dari Anadolu Agency.
Eks menteri sayap kanan itu mengklaim dulu dia adalah satu-satunya orang dalam kabinet Netanyahu yang menolak penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza. Menurut dia, sikapnya itu mungkin bisa sepenuhnya mengubah situasi di Gaza.
Ben Gvir juga menyindir respons Netanyahu atas tekanan Amerika Serikat (AS) terhadap . Dia mengatakan Netanyahu tak bisa memerintah hanya berdasarkan tekanan dari luar.
Kata dia, Israel seharusnya tidak pernah mengizinkan bantuan kemanusiaan dan bahan bakar mengalir ke Gaza karena bisa menguntungkan Hamas.
![BERKIBAR - Bendera Palestina berkibar di tengah puing reruntuhan di Kota Gaza, dalam foto tangkapan layar dari Khaberni, Kamis (6/2/2025).](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Bendera-Palestina-berkibar-di-tengah-puing-reruntuhan-di-Kota-Gaza.jpg)
Lalu, meminta penerapan “program migrasi sukarela” bagi warga Palestina di Gaza. Ini merujuk kepada usul Presiden AS Donald Trump tentang pemindahan warga Gaza ke luar negeri.
“Kita harus meluncurkan inisiatif untuk mendorong migrasi sukarela sekarang. Presiden Trump berkata ada waktu, tetapi demi kepentingan , kita tak punya waktu untuk disia-siakan,” katanya.
Ben Gvir yang pernah menjadi sekutu Netanyahu itu mengaku tidak akan bersedia bergabung dengan pemerintah, kecuali jika berkomitmen menghancurkan .
Dia keluar dari kabinet setelah pemerintahan Netanyahu menyetujui kesepakatan gencatan dengan Hamas dan pertukaran tahanan. Semenjak itu dia mendorong pemindahan warga Palestina dari Gaza.
Baca juga:
Seperti , Netanyahu juga menyambut baik usul Trump. Menurutnya, usul itu adalah “pendekatan yang tepat” dalam hal masa depan warga Palestina.
Adapun Partai Otzama Yehudit yang dikepalai telah mengajukan sebuah RUU kepada Knesset (parlemen ). RUU itu berisi usul tentang insentif keuangan bagi warga Gaza yang bersedia bermigrasi.
“Setiap warga Gaza yang memilh beremigrasi akan menerima paket bantuan keuangan yang ditentukan oleh Kementerian Keuangan .”